JAKARTA, Pos Liputan – Pernah mendengar Asgardia? Adalah sebuah komunitas yang pernah mengklaim menjadi negara antariksa pertama di dunia.
Proyek ini pertama kali diumumkan pada Oktober 2017, oleh ilmuwan Rusia, Igor Ashurbeyli, yang kini juga diangkat sebagai Presiden Asgardia. Ashurbeyli menyebut Asgardia sebagai bangsa independen pertama yang beroperasi di ruang angkasa.
Melalui laman resminya yang dikutip VIVA Tekno, Kamis, 15 Oktober 2020, Ketua Parlemen Asgardia, Lembit Opik, mengaku sudah mencapai beberapa prestasi penting selama empat tahun terakhir. Salah satunya menyatukan satu juta orang ke dalam negara luar angkasa.
Informasi yang berhasil dihimpun, Asgardia mengklaim telah memiliki 1.056.066 pengikut, di mana 41.515 berasal dari Indonesia.
Beberapa tahun lalu, Asgardia juga telah melakukan beberapa pertemuan, yang salah satunya Asgardia Science and Investment Congress atau ASIC.
Acara itu mempertemukan sejumlah ilmuwan, spesial industri penerbangan antariksa, dan investor untuk membicarakan masa depan umat manusia di luar angkasa.
Walau tahun lalu Asgardia harus membatalkan sejumlah acara akibat pandemi COVID-19, namun banyak hal yang telah dilakukannya. Sebagai catatan, negara itu adalah sudah ada tiga aturan, yakni undang-undang soal hak warga negara, layanan sipil, serta peradilan. “Kami memiliki demokrasi digital paling berpengalaman selama sejarah manusia,” kata Opik, Ketua Parlemen Asgardia, beberapa bulan lalu.
Diketahui, Asgardia juga memiliki banyak impian untuk diwujudkan. Salah satunya adalah membuat kondisi di mana perempuan bisa melahirkan di luar angkasa.
Tim Asgardia berharap dapat menciptakan platform yang dapat dihuni di orbit rendah bumi – yang pertama terletak 100 hingga 200 mil (161 hingga 321 kilometer) dari luar angkasa, yang juga merupakan tempat ISS berada. Penerbangan manusia pertama ke lokasi ini diproyeksikan dimulai pada tahun 2025 mendatang.
Walau hingga saat ini, belum ada keterangan resmi tentang Asgardia lantaran sebelumnya berencana mengajukan pengakuan dari PBB.
Komentar