Bahaya! Jembatan Gantung di Desa Turungan Baji Ancam Keselamatan, Warga: Butuh Perhatian Pemda

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Jembatan gantung di Dusun Tonrong, Desa Terasa, Kabupaten Sinjai kondisinya sangat memprihatinkan.

Jembatan tersebut merupakan penghubung Dusun Soppeng Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.

Jembatan tersebut juga merupakan jalan alternatif bagi warga yang hendak memasarkan hasil tani mereka, seperti cangkeh, kakao, beras, hasil produksi gula areng dan hasil bumi lainnya.

Meski kondisinya yang rusak parah dan membahayakan, warga setempat masih tetap menggunakan jembatan tersebut untuk beraktifitas di kebun dan di sawah.

Baca Juga:  
Wakil Bupati Sinjai Minta IPM Makmurkan Masjid di Bulan Ramadhan

“Jembatan gantung tersebut aktif dilewati oleh warga setempat dan menjadi akses paling alternatif dan menjadi akses satu-satunya dalam memasarkan hasil pertanian mereka,” ucap Syamsul, salah seorang warga Desa Turungan Baji, Minggu (2/10/2022).

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, jembatan tersebut menjadi akses terdekat pengunjug saat berwisata ke air terjun Laliako yang terletak di Dusun Tonrong, Sinjai Barat.

“Parah sekali sekarang kondisinya (jembatan gantung di Dusun Tonrong) padahal baru-baru sudah direnovasi sama masyarakat setempat secara swadaya,” jelas Syamsul, melalui via whatsapp.

Baca Juga:  
Jual Bahan Pokok Murah, Kantor Ketahanan Pangan Sinjai Diserbu Ratusan Warga

Dia juga menambahkan jika saat ini jembatan tersebut sudah semakin parah, sehingga butuh perbaikan oleh pemerintah.

“Sebagian kayunya diganti karena sudah rusak, tapi sekarang semakin parah kondisinya dan belum ada perhatian pemerintah setempat apalagi pemerintah daerah (Bupati Sinjai) karena janjinya akan membangun kembali kalau dirinya terpilih menjadi bupati saat mencalonkan sebagai calon bupati,” terangnya.

Sebelumnya, jembatang tersebut pernah mendapatkan perbaikan oleh pemerintah desa, namun karena anggaran terbatas, sehingga tidak cukup untuk mengganti semua kayunya, itupun menurutnya sudah lama.

Baca Juga:  
PJ Bupati Sinjai: Pengadaan Barang dan Jasa di Kabupaten Sinjai Harus Ditingkatkan

“Pernah dianggarkan menggunakan APB-Des tapi lamami saya lupa tahun berapa, karena anggaran terbatas jadi tidak diganti semua kayunya, jadi belakangan setiap tahun diperbaiki sama warga setempat secara swadaya termasuk mengganti sebagian kayunya yang dianggap rapuh dan membahayakan bagi warga,” kenangnya.

Syamsul berharap agar kedepan ada pembangunan jembatan di daerahnya.

“Semoga kedepan pemerintah daerah bisa membangun jembatan agar warga setempat merasa aman saat melintasinya termasuk bagi pengunjung wisata Laliako yang ada di sini,” harapnya.

Komentar