JAKARTA, Pos Liputan – Isu bonus demografi kembali menjadi perbincangan hangat usai Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming tiba-tiba berbicara bonus demografi yang diunggah melalui akun YouTube miliknya.
Salah satu tokoh yang turut memberikan perhatian terhadap isu ini adalah seorang novelis ternama tanah air, Boy Candra.
Melalui akun pribadi X miliknya, Boy mengutarakan pandangannya mengenai peran penting guru dalam menyongsong masa depan bangsa.
Dalam cuitannya pada Senin (21/4/2025), Boy menyoroti bahwa kesejahteraan dan kualitas guru harus menjadi prioritas utama jika Indonesia ingin benar-benar memanfaatkan potensi bonus demografi secara maksimal.
“Kalau mau maksimalin bonus demografi, prioritasin kesejahteraan guru-guru dan tingkatkan kualitas guru-guru yang ada,” katanya.
Menurutnya, peran guru sangat krusial karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di lingkungan sekolah.
Sehingga, guru memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan generasi muda.
“Anak-anak akan menghabiskan waktu mereka lebih banyak di sekolah,” lanjutnya.
Bagi Boy, guru bukan sekadar pengajar di ruang kelas, melainkan garda depan dalam menciptakan generasi yang tangguh dan siap bersaing di masa depan.
Oleh karena itu, perhatian terhadap kesejahteraan mereka bukan hanya penting, tetapi mendesak.
“Guru adalah garda depan untuk menciptakan generasi yang tangguh,” ujarnya lagi.
Ia juga menyinggung beban kerja dan tekanan yang kerap kali dialami oleh para guru.
Guru yang terus-menerus dibebani dengan masalah kesejahteraan atau beban administratif yang berlebihan akan kesulitan fokus dalam mendidik anak-anak secara optimal.
“Kalau guru sering pusing, ya gimana mau fokus mendidik,” sambungnya.
Bonus demografi diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2030-2045, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif.
Jika dikelola dengan baik, kondisi ini bisa menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju.
Komentar