SINJAI, Pos Liputan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai mencatat sejumlah bencana yang melanda dalam sepekan terakhir ini, disebabkan Kabupaten Sinjai dilanda cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Bidang Kedaruratan Dan logistik BPBD Sinjai Muhammad Amin Suardi mengatakan, tingginya curah hujan di Sinjai yang memicu sejumlah bencana.
“tingginya curah hujan yang memicu terjadinya sejumlah bencana yang menimpah Sinjai, diantarannya pohon tumbang dan tanah longsor di sejumlah lokasi di Kabupaten Sinjai sulawesi selatan,” ungkapnya.
Lanjut Muhammad Amin Suardi mengatakan, akibat cuaca buruk sehingga jalan penghubung tiga kecamatan ini amblas, tepatnya di Desa Bulutellue, Kecamatan Bulupoddo dan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, BPBD Sinjai terpaksa mengikis atau mengcutting sisi kiri gunung, guna jalan dapat diakses kendaraan roda empat.
“terpaksa kami katting agar jalan dapat dilalui kendaraan roda empat, menunggu dinas terkait melakuakan perbaikan jalan,” jelas Amin jumat (12/5/23).
Ia menbahkan, pohon asam juga tumbang dan menutup seluruh badan jalan menuju di pusat pariwisata Air panas “wae Pellae” Desa Kampala, pada 10/5/2023 kemarin.
Sebelumnya Pohon tumbang jenis trenbesi menimpa sekolah dasar negeri 4 S pada selasa, 2/5/2023, mengakibatkan kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta rupiah.
Sedangkan di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan kerusakan atap rumah milik Amran, pada 8/5/2023.
Sementara di Desa Samaturue, Kecamatan Tellulimpoe, masih kata Muhammad Amin, terjadi pohon tumbang yang menutup seluruh badan jalan trans sulawesi dan saat sudah bisa di lalui, pasca tim BPBD Sinjai melakukan evakuasi dari rangkaian bencana baik pohon tumbang hinga tanah longsor tidak menelan korban jiwa dalam musibah ini.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG kondisi cuaca buruk ini diperkirakan masih bertahan hingga bulan Juni mendatang. Di mana curah hujan masih sangat tinggi di Sinjai.
“curah hujan yang cukup deras yang puncaknya diperkirakan pada Juni ini,” sebut Amin.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada. Hindari berkendara di jalur tebing maupun pepohonan,” tutupnya.
Komentar