JAKARTA, Pos Liputan – Program makan siang gratis Presiden terpilih, Prabowo Subianto hangat menjadi topik pembicaraan.
Belakangan, mencuat isu bahwa program makan siang gratis ini akan dilakukan revisi dari sebelumnya Rp 15 ribu per anak menjadi Rp7.500 per anak.
Rencana pemangkasan anggaran ini diduga akibat dari keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Salah seorang yang ikut mengomentari rencana perubahan itu ialah mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu.
Menurutnya, rencana perubahan makan siang gratis yang digagas Presiden terpilih, Prabowo Subianto merupakan hal yang wajar di tengah kondisi keuangan negara saat ini.
“Saya coba maklumi rencana perubahan program makan siang gratis Pak @prabowo untuk menjadi realistis,” tulisnya sebagaimana dikutip Media Pos Liputan, Kamis (18/7/2024).
Said Didu menjelaskan bahwa Prabowo Subianto akan menerima warisan utang yang akan ditinggalkan oleh Presiden Jokowi.
Tidak tanggung-tanggung jumlahnya, pria yang kini berprofesi sebagai pegiat media sosial ini menceritakan kondisi utang negara yang menghampiri 50% dari pendapatan negara.
“Saat berjanji akan berikan makan siang gratis, mungkin beliau belum tahu bahwa beliau menerima warisan utang dari Jokowi yang sangat besar sehingga hampir 50% pendapatan negara utk bayar utang,” katanya.
Sebelumnya, anggaran program makan siang gratis dijanjikan Rp15.000 per porsi selama masa kampanye Pilpres 2024 dulu.
Bahkan alokasi program makan siang gratis milik presiden terpilih Prabowo telah direncanakan sebesar Rp 71 triliun.
Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Kendati demikian menurut Airlangga, implementasi di lapangan anggaran program makan siang gratis akan dilakukan secara fleksibel.
Komentar