SINJAI, Pos Liputan – Kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh salah seorang oknum guru terhadap muridnya yang masih duduk di bangku sekolah dasar di Kabupaten Sinjai kini memasuki babak baru.
Sebelumnya, Habibah yang merupakan orang tua korban telah melaporkan diduga pelaku yang berinisial FN, seorang ASN di SDN 162 Dumme, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai ke pihak yang berwajib pada Jumat (27/10/2023) lalu.
Namun, laporan tersebut telah dihentikan oleh Polres Sinjai dengan terbitnya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang diterima oleh orang tua korban.
Habibah merasa ada kejanggalan dalam proses penanganan terhadap laporannya itu lantaran terkesan lambat dalam melakukan penyelidikan.
Kepada wartawan, Habibah menceritakan bahwa ia tidak akan berhenti mencari keadilan untuk anaknya.
“Saya akan mencari keadilan untuk anak saya, tidak ada seorang ibu yang ingin dikasi begini anaknya,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).
Saat ditanya wartawan, apa langkah selanjutnya yang akan ditempuh setelah dihentikannya proses penyidikan terhadap laporannya itu, ia menjawab akan melaporkan hingga ke Polda.
“Saya akan menempuh jalur hukum. Saya akan laporkan ke Polda,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Peristiwa yang tidak mengenakkan yang dialami oleh seorang anak di bawah umur terjadi saat mata pelajaran PJOK (Pendidikan, Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) berlangsung.
Saat itu, korban diminta oleh pelaku yang merupakan guru olahraganya sendiri untuk memperagakan salah satu gerakan kayang.
Disaat bersamaan, pelaku diduga memegang bagian sensitif di bagian dada korban. Tidak hanya memegangnya, pelaku juga diduga meremasnya sehingga membuat korban merasa takut.
Saat ini, korban mengalami trauma terhadap peristiwa yang menimpa dirinya. Habibah mengaku, korban tidak ingin ke sekolah jika mata pelajaran PJOK.
“Trauma (Korban), menjauh dari bapaknya. Padahal selama ini dekat sekali sama bapaknya. Terus karena Selasa sama Kamis belajar PJOK tidak mau ke sekolah. Tapi tetap saya membujuk jadi tetap dia ke sekolah,” kata Habibah.
Komentar