SINJAI, Pos Liputan – Vaksinasi pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi kian gencar dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai.
Pemberian vaksinasi kepada hewan ternak tersebut dilakukan untuk meningkatkan kekebalan pada ternak terhadap virus PMK, sehingga tidak mudah terserang penyakit menular PMK.
Kepala bidang kesehatan hewan (Keswan) dan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) DPKH Sinjai, drh. Mappamancu menyampaikan bahwa hingga pekan kedua di bulan Oktober ini sudah ada 3.751 ekor sapi telah dilakukan vaksinasi.
“Total vaksinasi per tgl 10 okt 2022 adalah 3.751 ekor/dosis. Vaksinasi 1 sebanyak 3.130 dosis dan vaksinasi 2 sebanyak 621 dosis,” katanya kepada wartawan Pos Liputan.
Alumni the University of Melbourne ini juga mengatakan bahwa hingga saat ini, kasus PMK di Kabupaten Sinjai sudah terjadi di 9 desa di Kabupaten Sinjai.
“Desa Tompobulu, Duampanuae, Lamatti Riattang, Desa Bua, Sukamaju, Era Baru, Pattongko, Desa Turungang Baji, dan Desa Saohiring,” jelasnya.
Lebih lanjut, drh Mappamancu mengatakan, kasus PMK disebabkan oleh Virus dan langkah terbaik pencegahannya adalah dengan vaksinasi.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai memperkirakan kasus PMK masuk melalui Sapi Qurban yang dikembalikan dari Makassar karena tidak laku terjual.
Berdasarkan laporan perkembangan kasus PMK di Kabupaten Sinjai per 10 Oktober 2022, hewan ternak yang sakit sebanyak 192 ekor, sembuh 74 ekor, potong bersyarat sebanyak 32 ekor, semantara sisa kasus sebanyak 86.
Komentar