Demi Keseragaman Jadi Alasan Paskibraka Nasional Lepas Hijab, Imam Shamsi Ali: Akui Saja Anda Phobia!

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

JAKARTA, Pos Liputan – Sebanyak 18 orang pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dilaporkan terpaksa harus melepas hijabnya.

Dilansir dari laman Republika, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Gouta Feriza membongkar kejadian yang tidak mengenakkan menimpa anggota Paskibraka Nasional Putri.

Saat mereka menjalani prosesi latihan, para anggota Paskibraka Putri ini masih diberikan kebebasan untuk mengenakan hijab.

Namun, saat pengukuhan akan dilakukan pada Selasa (13/8/2024), paskibraka perempuan ini dipaksa untuk melepas hijabnya.

Hal ini kemudian memantik kemarahan dari sejumlah kalangan yang menentang terjadinya peristiwa itu.

Baca Juga:  
Sulsel Masuk Daerah Rawan Netralitas ASN di Pemilu 2024, Lolly Suhenty: Paling Banyak di Pemilihan Kepala Daerah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya, datang dari seorang pendakwah kelahiran Sulsel yang kini tinggal di New York, Amerika Serikat.

Ia adalah Muhammad Shamsi Ali, direktur Jamaica Muslim Center, sebuah yayasan dan masjid di kawasan timur New York, Amerika Serikat, yang dikelola komunitas muslim asal Asia Selatan.

Menurutnya, sangat keterlaluan jika wanita muslim diharuskan membuka jilbab terlebih Indonesia merupakan negara mayoritas penduduknya beragama Islam.

“Memang kalau di negeri Indonesia seorang wanita Muslimah diharuskan melepas jilbab keterlaluan. Keterlaluan kurang ajarnya dan kebenciannya ada agama (Islam),” Cuitnya di akun pribadi sosial media X miliknya sebagaimana dikutip media Pos Liputan, Rabu (14/8/2024).

Baca Juga:  
Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa Pimpin Upacara Peringatan Hardiknas Tahun 2023

Dirinya bahkan memberikan contoh di Amerika tempatnya tinggal saat ini yang tidak bisa sewenang-wenang memerintahkan seseorang membuka jilbab.

Bahkan kata dia, jika terdapat sebuah instansi yang berani memerintahkan seseorang melepas jilbab bisa dituntut.

“Di Amerika saja kalau ada instansi memerintahkan melepas jilbab akan dituntut, ini Indonesia,” tulisnya.

Dalam cuitannya yang lain, tokoh muslim Indonesia ini mendengar kabar bahwa, alasan Paskibaraka Putri itu diminta melepaskan jilbab karena alasan keseragaman.

Baginya, hal itu merupakan alasan yang sangat kuno bahkan dianggap sebagai bentuk kebodohan dalam menerapkan kebijakan.

Baca Juga:  
Dirjen Dukcapil Sampaikan Permendagri No. 74 Ta 2022 Tentang Pendaftaran Penduduk Nonpermanen

“Saya baca ada yg memakai alasan keseragaman sehingga jilbab dilarang untuk paskibra. Jelas ini alasan kuno bahkan dungu,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Indonesia itu indah karena dipenuhi dengan pelbagai keragaman.

Dari keragaman itu, maka tidak perlu diseragamkan karena keseragaman yang dipaksakan tidak akan menciptakan keindahan.

“Keragaman itu nilai. Menyeragamkan itu dungu. Indonesia dengan segala keragamannya jauh lebih cantik dari keseragaman yang dipaksakan. Akui saja anda phobia!,” ucapnya.

Komentar