Wakil Ketua AMPI; Jangan Ajari Kami Mematikan Demokrasi Di AMPI Sulsel.
MAKASSAR, Pos Liputan – Menjelang Musda IX Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulawesi Selatan yang dilaksanakan pada 8 hingga 9 Oktober 2022 di Makassar masih menuai polemik. Kali ini kritikan datang dari Wakil Ketua AMPI Sulsel Muh. Nurkhalish, Jumat (7/10/2022).
Khalish menilai proses Musda AMPI IX kali ini yang dilakukan oleh seluruh perangkat yang terlibat di Musda mencoba mematikan proses demokrasi seleksi kepemimpinan di AMPI Sulsel.
“Ini keliru, proses kematangan berdemokrasi itu ada di Golkar yang notabenenya induk dari AMPI, jadi sangat keliru kalau di Musda Sulsel kali ini tidak ada proses demokrasi di dalamnya,” Kata Khalish.
Dia menilai selama ini senior-senior di Golkar dan AMPI mengajarkan proses demokrasi yang baik, belum pernah mengajarkan cara memotong generasi dengan tolak ukur transaksi pragmatisme ataupun dengan alasan kemandirian.
“Ini pertama kalinya di AMPI Sulsel, tolak ukur yang di gunakan dalam proses seleksi kepemimpinannya dengan tolak ukur kemandirian secara ekonomi, ini lucu dan bikin geli,” ungkapnya.
Menurutnya, sangat disayangkan memang apabila induk proses berdemokrasi dalam hal ini, Golkar dan AMPI mengajarkan cara-cara pragmatisme ataupun menjadikan ukuran kemandirian secara ekonomi dijadikan landasan tolak ukur untuk menjadi pimpinan di organisasi ini.
“Itu kesalahan berpikir dan kesalahan berdemokrasi, jangan ajarkan kami mematikan demokrasi di AMPI Sulsel,” tegasnya.
Dia juga membenarkan apabila ada kader AMPI yang bereaksi menolak ataupun meminta DPP AMPI mengambil alih Musda karena ada hal yang keliru terjadi di proses Musda.
“Kalau ada kader yang menolak Musda dengan berbagai alasan, saya kira itu hal yang wajar, ini demokrasi kok,” kuncinya.
Komentar