SINJAI, Pos Liputan – Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sinjai mengalami lonjakan drastis. Hal tersebut diketahui dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sinjai dikutip dari berbagai media.
Ia mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sinjai pada akhir tahun 2023 ini mencapai angka sebesar 72.743 jiwa.
Setelah sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai mencatat angka kemiskinan sebesar 21.014 jiwa per Maret 2023.
Menanggapi hal tersebut, Presidium Sinjai Geram Sinergi Jaringan Independen Gerakan Rakyat Menggugat Kabupaten Sinjai, Awaluddin Adil ikut menyoroti peningkatan angka kemiskinan di Sinjai.
Menurutnya, ada peningkatan kemiskinan di Kabupaten Sinjai sebesar 51.729 jiwa yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat hanya beberapa bulan terakhir.
“Meskipun dalam hitungan beberapa hari kemudian, juga melalui berbagai media Kadinsos mengungkapkan hasil verifikasi dan validasinya pada 67 desa yang menunjukkan adanya pengurangan jumlah angka dari 72.743 jiwa menjadi 55.098 jiwa,” ucap Awal.
Data hasil verifikasi kadinsos ini dinilai oleh Awal sebagai angka yang masih tetap tergolong sangat tinggi jika dibandingkan dengan data BPS.
Sebab menurutnya, dengan angka kemiskinan sebesar 55.098 jiwa itu atau sama dengan 20,46 % dari jumlah penduduk Kabupaten Sinjai yang sebanyak 269.315 jiwa.
“Lalu persoalannya kemudian, apakah penyajian informasi dan data akan keberhasilan pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan dalam waktu lima tahun terakhir, akan menjadi cerita fiksi belaka menyusul pertambahan angka kemiskinan ekstrem yang fantastis dalam waktu relatif sangat singkat?,” jelasnya.
“Ataukah data yang telah diverifikasi itu, menjadi salah satu penyebab belum adanya gerakan dan aksi nyata pemerintah daerah dalam upaya pengurangan/ penurunan angka kemiskinan??,” lanjutnya.
Karena hingga pada minggu terakhir tiga bulan pertama Pj Bupati Sinjai, TR Fahsul Falah menjalankan amanat negara yang salah satu program prioritasnya adalah pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Belum menunjukkan adanya langkah kongkret yang mengarah kepada pencapaian program prioritas itu,” tegas Awal.
Ia bahkan telah menanyakan terkait data tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai kepada Penjabat Bupati Sinjai, TT Fahsul Falah melalui pesan WhatsApp.
“Persoalan perbedaan data ini saat saya tanyakan ke Bapak Pj Bupati, TR Fahsul Falah melalui Wa menjawab singkat. Akan kita pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dulu hal dimaksud pak Awal,” katanya.
“Sekedar mengingatkan kepada Bapak Pj Bupati Sinjai, 8 program prioritas menanti kecepatan dan ketepatan langkah dan strategi untuk menyukseskannya, tidak terhenti hanya dengan pemasangan baliho/ spanduk di semua kantor pemerintahan hingga waktu berakhir dengan kegagalan program,” sambungnya.
Sekedar diketahui, BPS Sinjai telah merilis angka kemiskinan di Kabupaten Sinjai yang terus mengalami penurunan sejak tahun 2018 hingga Maret 2023.
BPS mencatat sebanyak 22.048 jiwa masyarakat miskin pada tahun 2018 dan tersisa 21.014 jiwa masyarakat miskin pada Maret 2023 dan kembali mengalami peningkatan yang mencapai angka 55.098 jiwa masyarakat miskin hingga akhir tahun 2023 ini.
Komentar