SINJAI, Pos Liputan – Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Cabang Sinjai, Ashabul Qahfi mendesak Kepolisian Resor (Polres) Sinjai mengusut tuntas sindikat pencurian ternak sapi di Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai.
Menurut Qahfi, maraknya kasus pencurian ternak sapi khususnya di wilayah Kecamatan Tellulimpoe ini sudah kerap kali terjadi.
“Soal kasus pencurian ternak sapi di Kecamatan Tellulimpoe bukan kali ini saja. Namun, sudah sering terjadi,” kata Qahfi kepada posliputan, Sabtu (28/10/2023).
Qahfi mengatakan, beberapa bulan terakhir ini sudah puluhan sapi yang dikabarkan hilang di Kecamatan Tellulimpoe. Bahkan, ada sapi yang hilang dan ditemukan sudah dalam kondisi terpotong-potong.
Tak hanya itu, beberapa hari yang lalu, 12 ekor ternak sapi milik warga di Kecamatan Tellulimpoe, Desa Pattongko juga ikut hilang.
“Kejadian seperti ini pastinya membuat masyarakat tidak merasa tenang dan aman. Belum lagi kerugian materil yang dialami masyarakat” imbuhnya.
Melihat kejadian ini yang sudah berkali-kali terjadi, tentunya menjadi pertanyaan besar, bagaimana peran Kepolisian memberikan keamanan dan ketertiban kepada masyarakat serta memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat.
“Mengingat peran Kepolisian yang perlu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, kasus pencurian sapi itu perlu diusut tuntas. Jangan sampai kepercayaan masyarakat kepada pihak Kepolisian menurun,” paparnya
Olehnya, Ketua HMI-MPO Cabang Sinjai itu meminta pihak Polres Sinjai selaku Aparat Penegak Hukum (APH) di Kabupaten Sinjai untuk mengusut tuntas sindikat pencurian ternak sapi.
“Saya (Qahfi) meminta pihak Polres Sinjai untuk mengusut tuntas kasus pencurian ternak sapi yang sangat meresahkan masyarakat,” tegasnya.
“Dan jika hal ini tidak mampu diselesaikan oleh pihak Kepolisian maka kami dari HMI-MPO Cabang Sinjai akan menggelar aksi besar-besaran,” pungkasnya.
Komentar