Berkaitan dengan kisah kepatuhan dan kerelaan Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah, Ketua KPU menjelaskan makna berkurban yang harus disertai dengan penuh keimanan dan ketakwaan.
Menurutnya, makna berkurban adalah menghilangkan sifat kebinatangan dalam diri manusia yang harus ikut disembelih.
“Yang pertama, sifat-sifat kebinatangan dalam jiwa manusia harus dikurbankan dan disembelih. Dan yang kedua, jiwa seseorang harus dilandasi dengan tauhid, iman, dan takwa. Sangat banyak sifat kebinatangan yang terdapat dalam diri manusia,” ucap Hasyim.
Hasyim menyampaikan, sifat kebinatangan seperti, mementingkan diri sendiri, sombong, menganggap dirinya dan golongannya selalu benar merupakan perbuatan yang harus dihilangkan.
Memperlakukan sesamanya atau selain golongannya sebagai musuh merupakan sifat yang memudahkan jalan bagi terciptanya perpecahan.
Bukan hanya itu, Hasyim juga menyampaikan bahwa mereka yang tidak mau mendengar dan tidak mempan diberi nasehat merupakan salah satu sifat kebinatangan.
“Sifat kebinatangan yang selalu curiga, menyampaikan informasi yang tidak benar, fitnah, rakus, tamak, dan ambisi yang tidak terkendali, tidak mau melihat kenyataan hidup, tidak mempan diberi nasihat, tidak mampu mendengar teguran, dan lain-lain merupakan sifat tercela dalam pandangan Islam,” katanya.
Komentar