Luar Biasa, Putra Daerah Sinjai Ini Terbitkan Buku Secangkir Rindu yang Pahit

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Andi Nald atau sering dipanggil Ronal menerbitkan karya perdananya berjudul “Secangkir Rindu Yang Pahit”. Jumat (25/11).

Buku dengan jenis novel ditulisnya, berangkat dari pengalaman bersama seorang perempuan yang dirindukan tapi berkhianat.

Hal itu disampaikan langsung pria kelahiran 10 Juni 1998 di Desa Erabaru, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai ini kepada Pos Liputan.

Putra kedua Mustamin dan Farida ini mengaku mulai menulis sejak masih duduk di bangku kelas satu SD, ketika gurunya mengajarinya huruf abjad.

Baca Juga:  
Pemkab Sinjai Akan Gelar STQH di Bulan Maret

“Awalnya menulis adalah aktivitas yang membosankan. Karena tidak ingin mati konyol makanya saya menulis sejarah sendiri” katanya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kuliah, Andii Nald kini mengaku sibuk bertani membantu kakeknya di kebun dan merawat sapinya sambil mencari jodoh di media sosial.

“Buku saya ini membahas tentang tentang seorang pemuda yang kerap dihina karena kebodohan dalam menjalani pendidikan, sosial, dan cinta”.

Ia hanya berharap, semua pihak agar meningkatkan minat literasi demi kemajuan daerah, khusunya di daerah tempat ia lahir, Kabupaten Sinjai.

Baca Juga:  
Ketua Umum DPP KEPMI Bone Akan Sampaikan Mosi Tidak Percaya Kepada Bawaslu Bone

Sementara Burhan SJ, selaku pegiat Literasi di Kabupaten Sinjai megatakan bahwa apa yang dilakukan Nald merupakan bagian dari bukti kepekaan pemuda terhadap dunia literasi.

“Saya bangga bisa mengenal beliau, dengan karyanya ini semoga dapat menginspirasi banyak orang. Sangat menarik untuk dibaca, penuh inspirasi,” tutup penulis Lelaki Kurang Ajar Dalam Secangkir Kopi ini.

Sekedar informasi, buku ini bisa didapatkan dengan menghubungi nomor WA (628225262824) penulisnya langsung, hanya dengan harga 50 ribu rupiah.

Baca Juga:  
Kisah Pilu Pria Paruh Baya di Sinjai Hidupi Istri dan Empat Anak dari Mengayuh Becak, Sehari Hanya Dapat Rp 10 Ribu 
Penulis: Burhan
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar