MAKASSAR, Posliputan.com – Tim Medis Gelombang III Universitas Hasanuddin terus melanjutkan misi kemanusiaan untuk membantu penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak Kamis (4/12) meliputi peninjauan lokasi bencana, koordinasi teknis, pelayanan medis, aksi operasi bedah, hingga distribusi logistik ke wilayah terdampak dan terisolasi.
Dalam keterangannya pada Rabu (10/12) melalui video, Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas, drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.B.M.M., Subsp.C.O.M.(K), melaporkan bahwa dalam koordinasi awal yang dilakukan dengan RSUD Lubuk Basung dan Satgas Bencana Sumbar serta Dinas Kesehatan, terdapat beberapa kondisi awal yang diidentifikasi, yaitu:
• Satu pasien rencana operasi kasus Fraktur Parasymphysis Mandibula, setelah sebelumnya dilakukan debridement pada tangan.
• 75 pasien telah menjalani operasi di RSUD Lubuk Basung.
• 123 orang masih dinyatakan hilang.
• Listrik padam di wilayah terdampak paling parah, yaitu Palembayan dan Malalak.
• Tenaga kesehatan lokal mengalami kelelahan akibat bekerja nonstop dalam beberapa hari.
Spektakuler, Peringati Maulid Nabi di Unhas Gelar Lomba Kaddo Minyak di Tepi Danau Kampus
Tim Medis Unhas melakukan operasi terhadap satu pasien dengan kondisi luka berat, dimana pasien menunjukkan kemajuan signifikan.
“Alhamdulillah, setelah kontrol pascaoperasi di hari keempat, kondisi pasien membaik dan telah sadar penuh. Meski mengalami fraktur rahang, benturan kepala, dan luka di seluruh tubuh, penyembuhan berlangsung sangat baik,” jelas drg. Andi Tajrin.
Pada Jumat (5/12), tim melanjutkan kunjungan pasien pascaoperasi dan bergerak menuju Puskesmas Koto Alam, Kecamatan Palembayan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk para pengungsi mendapat respons sangat antusias.
Tim juga bergabung memberikan pelayanan medis umum kepada total sekitar 200 pasien di posko kesehatan. Setelah itu, tim menyalurkan logistik ke dua wilayah terdampak, khususnya Palembayan dan Malalak. Bantuan mencakup beras, sarden, pakaian dalam, sarung, selimut, handuk, tikar, bantal, serta cabe besar dan kecil sesuai permintaan warga.
Di lokasi tersebut, seorang penyintas turut membagikan kisah dramatis saat peristiwa banjir bandang yang menyebabkan beberapa anggota keluarganya hilang. Ia menyampaikan rasa syukur atas penanganan medis yang diterimanya, termasuk bantuan dari tim bedah maksilofasial Unhas.
*Penyaluran Bantuan Unhas*
Selain bantuan logistik yang dibagikan langsung di titik terdampak, melalui Bidang Kemahasiswaan Unhas juga menyalurkan donasi sebesar Rp35 juta, dengan Rp30 juta digunakan untuk pembelian bantuan, dan Rp5 juta disalurkan melalui program Unand Peduli.
Pada Sabtu (6/12), tim melanjutkan kegiatan dengan melakukan peninjauan lapangan ke sejumlah titik terdampak di Kabupaten Agam. Fokus kegiatan pada hari itu adalah assessment kondisi wilayah, pemetaan kebutuhan korban, serta koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Agam untuk merumuskan tindak lanjut pelayanan medis. Tim juga melakukan evaluasi kesiapan fasilitas kesehatan, termasuk RSUD Lubuk Basung dan puskesmas di wilayah yang masih terisolasi.
Tim Medis Unhas memperkuat komitmen untuk terus memberikan dukungan kesehatan dan kemanusiaan bagi masyarakat Sumatera Barat. Kehadiran tenaga medis, distribusi logistik, serta koordinasi lintas instansi diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memastikan layanan kesehatan tetap berjalan optimal di wilayah terdampak. (Rls)














Komentar