GOWA, Pos Liputan – Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi salah satu perbincangan hangat saat ini di Indonesia. Penyesuaian naiknya harga BBM meliputi jenis Pertalite dan Solar Subsidi.
Rencana naiknya harga BBM menjadi Pro Kontra karena banyak tokoh menolak, ada pula yang menganggap kenaikan BBM merupakan hal yang wajar agar kondisi keuangan negara tetap stabil.
Ikbar Dg Taba sebagai Ketua Komunitas Pagandeng Juku (Penjual Ikan) beranggapan bahwa kenaikan harga BBM bukanlah suatu permasalahan yang harus dibesar-besarkan karena yang paling penting adalah ketersedian BBM tetap terjamin.
“Tidak masalah BBM Naik, yang penting ketersediaannya terjamin, daripada harga BBM murah namun terjadi penumpukan antrian di SPBU karna langka, kan repot,” Ungkap Ikbar sambil sedikit tersenyum.
Ikbar sebagai penjual ikan juga menyampaikan bahwa ketersedian stok BBM adalah hal yang utama karna jika BBM langka masyarakat akan kesulitan bekerja.
“Ketersediaan BBM sangat penting karena kalau BBM langka masyarakat susah, mau cari uang tidak bisa, mau ngojek tidak bisa, pekerjaan jadi terganggu,” tambahnya sambil meneruskan memotong ikan jualannya.
Masyarakat berharap agar rencana kenaikan pertalite dan solar subsidi tidak terlalu berdampak pada penghasilan dan tidak menjadi beban yang berarti bagi pelaku usaha, apapun pekerjaan dan bidang usahanya.
“Harapannya, kenaikan BBM tidak terlalu berdampak pada penghasilan masyarakat, dan tidak terlalu jadi beban buat para pelaku usaha apapun itu,” Terus ikbar dg taba.
Komentar