MAKASSAR, Pos Liputan – Pakerjaan pembangunan gedung perawatan TBC Paru Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar menjadi sorotan aktivis dan pegiat antikorupsi Sulawesi Selatan. Selasa (10/01/2023)
Pekerjaan proyek ini dikritik dan disorot karena sejak awal pelaksaan tender diduga sudah ada masalah. Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Ahmad L selaku koordinator lapangan aksi.
Ia mengungkapkan bahwa pekerjaan pembangunan gedung perawatan TBC Paru BBKPM Makassar TA. 2021 yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana PT. Sahabat Karya Sejati dengan Nilai Kontrak (Rp. 15.262.369.211,26 ) menjadi kuat dugaan ketika pekerjaan tersebut tidak sesuai RAB dan SOP, serta pekerjaan tersebut melampaui batas waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
Menurut Ahmad, paket pekerjaan pembangunan gedung perawatan TBC Paru BBKPM Makassar juga diduga telah terjadi persekongkolan yang terstrukstur, sistematis dan massif karena tidak melaksanakan fakta integritas dalam penandatangan kontrak kerja.
Ia menilai kuat dugaan bahwa Pokja, PPK dan Satker tidak melaksanakan Evaluasi, Verifikasi dan Kalrifikasi atas calon pemenang tender.
“Yang mana dimaksud bahwa PT. Sahabat Karya Sejati sejak tahun 2017 masuk dalam daftar pengawasan Aparat Penegak Hukum (APH) atas Pembangunan Politeknik KP Dumai yang diduga merugikan keuangan negara,” terangnya.
Lanjut Ahmad menjelaskan, hal itu dipertegas dengan Surat Panggilan polisi No. 318/XI/2020/Reskrim, sehingga akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut diatas diduga akan berimbas pada pekerjaan Pembangunan Gedung Perawatan TBC Paru BBKPM Makassar yang tidak akan selesai sesuai batas waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.
“Oleh karena itu Massa aksi dari suara untuk amanat rakyat (Suara Indonesia) hadir di depan gedung TBC Paru BBKPM Makassar, untuk mempertanyakan dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek pembagunan gedung perawatan TBC paru BBPKM Makassar,” ungkapnya.
Heboh! Tulisan 'Jangan Masuk HMI' Diduga Beredar di Salah Satu Perguruan Tinggi di Sinjai
Ahmad Menambahkan, hal tersebut di luar dugaan karena massa aksi didatangi oleh salahsatu oknum yang mengatasnamakan dari pihak balai BBPKM Makassar. Mereka meminta kepada massa aksi untuk langsung melakukan RDP karena mereka menilai aktivitas aksi memgganggu Pasie TBC paru yang sementara menjalani perawatan.
“Oleh karena itu jenderal lapangan meminta kepada massa aksi untuk tetap tenang dan menunggu hasil dari RDP dengan pihak Balai BBPKM Makassar dengan jaminan keamanan massa aksi yang masi berada di depan BBPKM Makassar, “harapnya.
“Akan tetapi masa aksi di datanggi oleh beberapa oknum yang tidak di kenal dan melakukan pembubaran paksa serta pemukulan terhadap beberapa masa aksi tepat pukul 02:13 WITA. Sehingga mengakibatkan korban salah satu anggota masa aksi,” kesalnya.
Oleh sebab itu, Ahmad menyampaikan bahwa kuat dugaan tindakan represif yang di lakukan oleh oknum-oknum tidak dikenal adalah tindakan kongkalikong yang suda di atur sedemikian rupa oleh pihak balai BBPKM Makassar dengan pihak pemegang tender, yakni PT. Sahabat karya sejati’ untuk menggagalkan Aksi unjuk rasa kami.
“Dalam pertemuan itu tidak adanya kejelasan terkait proyek pembangunan gedung perawatan TBC paru BBPKM Makassar,” ujarnya.
“Karena tidak ada kejelasan maka aksi tersebut akan tetap berlanjut dan mengecam keras tindakan represif yang di lakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab kepada masa aksi,” kuncinya.
Komentar