MAKASSAR, Posliputan.com – Universitas Hasanuddin resmi meluncurkan maskot dan logo Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-38.
Kegiatan itu digelar di Aula Arsyad Rasjid Lecturer, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Jumat (11/07).
Prof Ruslin, yang juga merupakan ketua pelaksana PIMNAS ke-38, dalam laporannya menyampaikan peluncuran maskot dan logo merupakan langkah awal dari semangat besar dalam menyambut ajang ilmiah bergengsi. Unhas telah melakukan berbagai persiapan untuk memberikan yang terbaik kepada para peserta.
“Yang paling ditunggu adalah kesempatan Unhas menjadi tuan rumah PIMNAS. Hari ini kita mulai langkah awal itu melalui peluncuran logo dan maskot resmi. Ini menjadi simbol semangat Unhas yang membara untuk terus mengantar mahasiswa meraih prestasi terbaiknya,” jelas Prof Ruslin.
Unhas telah mempersiapkan diri sebaik mungkin. Diskusi intensif terus dilakukan, dan pimpinan universitas telah menegaskan bahwa tidak ada kebijakan efisiensi dalam kegiatan kemahasiswaan. Sebaliknya, fokus yang dilakukan adalah bagaimana mengoptimalkan seluruh potensi dan kemampuan mahasiswa.
Tahun ini, Unhas menjadi perguruan tinggi dengan jumlah proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak sekaligus menerima pendanaan PKM terbesar secara nasional. Ini menjadi bukti bahwa semangat dan kualitas mahasiswa Unhas sangat tinggi. Prof. Ruslin berharap ini menjadi pertanda baik bahwa Unhas mampu mempertahankan prestasi juara dan Piala Adikarta.
“Semangat ini bukan hanya dari pimpinan, tetapi juga mahasiswa kami yang mempunyai komitmen dan kapasitas yang luar biasa. Jumlah proposal yang berhasil diajukan dan didanai menjadi bukti nyata antusiasme dan kerja keras mereka,” Ungkapnya.
“Kegiatan ini harapkan dapat menjadi pemantik semangat, tidak hanya sebagai simbol visual, tetapi juga sebagai cerminan tekad bersama untuk sukses menyelenggarakan PIMNAS ke-38 dan mempertahankan gelar juara,” tambah Prof Ruslin.
Pada kesempatan yang sama, Prof. I Ketut Adnyana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan PIMNAS ke-38 di Unhas. Dirinya menyampaikan apresiasi atas capaian Unhas dan menegaskan pentingnya riset dan inovasi dalam kemajuan bangsa. Prof Adnyana menekankan bahwa, bangsa yang mengedepankan riset dan inovasi akan memiliki pondasi kuat untuk mencapai kemakmuran dan daya saing global.
“Patut disyukuri bahwa anggaran untuk kegiatan seperti ini tidak mengalami relaksasi. Pemerintah tetap mendukung penuh pembelajaran dan kegiatan yang menjadi pondasi bagi kemajuan bangsa. Indonesia Emas 2045 sudah didepan mata, dan mahasiswa adalah garda terdepan. Saya yakin, dari ajang PIMNAS akan muncul ide-ide yang out of the box dan berdampak besar,” jelas Prof. Adnyana.
Menutup sambutannya, Prof. Adnyana menyampaikan terima kasih kepada Rektor Unhas beserta seluruh jajaran, khususnya Ketua Panitia, atas kerja keras dan keseriusannya dalam mempersiapkan kegiatan ini. Dirinya berharap, PIMNAS ke-38 di Unhas dapat berjalan dengan baik dan menjadi salah satu pelaksanaan terbaik sepanjang sejarah PIMNAS.
Dengan peluncuran maskot dan logo resmi ini, Unhas menandai awal dari komitmen kuat dalam menghadirkan ajang ilmiah bergengsi yang tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga pengembangan ide, inovasi, dan kolaborasi antar mahasiswa dari seluruh Indonesia.
*Tentang Maskot PIMNAS ke-38*
Tahun ini, untuk Maskot diberi nama “To Panrita” dengan visual ayam Jantan. Adapun dalam logo PIMNAS, terdapa elemen-elemen yang memiliki makna sebagai berikut :
1. Monumen Mandala, simbol penting dalam sejarah perjuangan Indonesia, khususnya dalam operasi pembebasan Irian Barat tahun 1962. Dalam PIMNAS, ini mempresentasikan semangat perjuangan dan nasionalisme, semangat juara mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membebaskan bangsanya dari ketertinggalan;
2. Rumah Tongkonan, Melambangkan kekeluargaan dan kolaborasi antar tim peserta. PIMNAS bukan hanya kompetisi, melainkan wadah bertukar gagasan dan membangun jejaring antar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi;
3. Pensil yang terdapat tulisan Lagaligo, sebagai symbol ilmu pengetahuan dan kreativitas. Lagaligo merupakan epos sastra terpanjang dunia dari Sulsel, dengan tokoh utama I Lagaligo, menekankan akar budaya local dalam setiap inovasi berbasis ilmu pengetahuan.
4. Kapal Phinisi, mewakili semangat penjelajah ulung pelaut Bugis Makassar. Dalam konteks PIMNAS, kapal ini menggambarkan peran mahasiswa sebagai nahkoda, yang mengarahkan inovasi Indonesia menuju masyarakat benua maritim yang Sejahtera.
5. Passapu, topi khas Makassar yang melambangkan keagungan, kearifan local, serta kesiapan mental peserta dalam menyalurkan ide untuk berdampak bagi kemajuan bangsa
6. Geopark Maros Pangkep, berisi lukisan prasejarah tertua di dunia.
7. Jabat tangan, melambangkan PIMNAS bukan sekedar kompetisi, tetapi ruang sinergi untuk Indonesia yang lebih baik dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu;
8. Lippa Sabbe, sarung sutra dengan pola tenunan yang rumit, mengingatkan peserta bahwa proses PKM itu membutuhkan ketelitian dan kesabaran, layaknya menenun benang menjadi mahakarya. (Rls)
Komentar