SINJAI, Pos Liputan – Belakangan ini ramai diperbincangkan publik perihal polemik air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sinjai, pasalnya jarang mengalir. Bahkan beberapa masyarakat juga mengelukan kualitas airnya yang keruh, Selasa (27/12/22).
Salah satu tokoh masyarakat Kabupaten Sinjai, memberikan tanggapan terkait permasalah ini. Baginya bupati selaku pemilik perusahaan tidak boleh memelihara dugaan nepotisme penempatan Direktur PDAM Sinjai.
“Sebab beginilah hasilnya, pelayanan publik terabaikan. Rakyat kota Sinjai mengeluh karena kekurangan air bersih. Selain itu air PDAM keruh, tetapi manajemen PDAM seolah tidak berdaya mengatasinya.” Kata Hisbullah, S.Hi.
PDAM harus diaudit independen, lanjut Hisbullah, agar pertanggung jawaban dana penyertaan Pemda Sinjai bisa diketahui publik.
“Apakah sesuai peruntukannya atau tidak. Dan kalau tidak sesuai maka aparat penegak hukum harus bertindak melakukan penyelidikan, apakah ada dugaan delik korupsi atau tidak. Karenanya sebagai rakyat Sinjai tentu wajar mempertanyakan, apakah Pemda memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dasar masyarakat yakni air bersih” lanjutnya.
Hisbullah mengatakan, bupati sedang diuji integritas dan komitmennya, apakah segera mengevaluasi Direktur yang memang diindikasikan tidak memiliki pengalaman dan profesionalisme melakukan tata kelola management PDAM.
“Sebab kalau Bupati membiarkan PDAM Sinjai seperti sekarang yang dirasakan masyarakat, maka menjadi indikator bagi masyarakat bahwa Pemda gagal memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat,” ucapnya.
“Bupati harus memilih direktur yang memiliki pengalaman yang baik di bidang pelayanan publik dan tata kelola air bersih. Direktur harus mampu melakukan terobosan untuk memajukan kualitas pelayanan dan kualiats air bersih di Sinjai. Kalau tidak bisa, maka sebaiknya mundur saja daripada merusak citra Bupati selaku komisaris PDAM,” sambungnya.
Komentar