MAROS, Posliputan.com – Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang seharusnya menjadi momen untuk merayakan semangat patriotisme dan kebersamaan justru mencoreng wajah masyarakat di kecamatan Camba.
Tak khayal usai acara peringatan yang di gelar meriah, sisa-sisa keceriaan tersebut malah tertinggal dalam bentuk tumpukan sampah yang berserakan di dalam Lapangan Andi Baso dan di sepanjang jalan di sekitar lapangan.
Pemerintah Kecamatan dalam hal ini adalah pembinan sekaligus penanggung jawab kegiatan HUT RI nampak tak peduli dengan sampah, plastik, botol, pembungkus makanan, sisa makanan basah dan bambu-bambu di biarkan begitu saja di lapangan dan di saluran air. Ironisnya kesadaran masyarakat dan aparat pemerintah setempat terkait lingkungan yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama malah diabaikan begitu saja.
“Saya menilai gagal menjaga kebersihan usai acara, melihat kurangnya kesadaran terhadap menjaga lapangan dan lingkungan tersebut. Dimana kita ketahui bahwa lapangan Andi baso Camba ada pusat kegiatan masyarakat di sore hari, ada yang berlari mengelilingi lapangan, ada yang bermain takraw, main Volli, sepak bola mini dan juga di gunakan sebagai tempat latihan para pelajar,” Tutur Fajrin saat dikonfirmasi, Senin (18/8/2025).
Lebih lanjut Fajrin mengungkapkan bahwa telah berkomunikasi dengan bagian yang mengurusi lapak pedagang yang berjualan di sekitaran Lapangan.
Dirinya butuh solusi tentang sampah karena setiap selesai acara HUT Kemerdekaan sampah-sampah berserakan dan bau menyengat hasil sisa-sisa makanan basah. Seharusnya ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Seolah-olah tidak ada upaya untuk mengatasi masalah ini, camat dan lurah setempat terkesan abai dalam kondisi moral tersebut.
“Saya anak muda yang masih minim ilmu berharap ada tindakan nyata dari pemerintah setempat baik camat maupun lurah untuk segera ambil tindakan mengenai penanganan sampah dan memberikan edukasi secara intensif terkait pentingnya menjaga kebersihan. Jika tidak momentum positif, seperti peringatan kemerdekaan akan terus di warnai dengan masalah klasik sampah dan ketikpeduliannya,” Harapnya.
Komentar