Kunjungan Kaisar Jepang ke Indonesia Disambut Surat Terbuka dari Perempuan Loeha Raya

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

JAKARTA, Pos Liputan – Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito bersama Permaisuri Masako tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, sekira pukul 16.20 WIB, pada Sabtu sore, (17/06/2023).

Kunjungan kenegaraan Kaisar Hironimiya Naruhito bersama permaisuri ke Indonesia merupakan kunjungan perdana sejak dinobatkan sebagai Kaisar Jepang ke-126 pada tahun 2019.

Kunjungan kenegaraan Kaisar Jepang ke Indonesia ini disambut dengan surat terbuka oleh petani merica dan perempuan-perempuan di sekitar pegunungan Lumereo, Loeha-Mahalona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Mereka melayangkan surat terbuka kepada Kaisar Jepang agar melindungi hidup petani merica di Loeha yang saat ini terancam oleh tambang nikel PT Vale Indonesia.

Surat tersebut di tulis oleh petani merica dan perempuan Loeha raya, Mahalona raya sebagaimana dilansir dari situs resmi Walhi Sulsel. Diantaranya Hasnah Perempuan Desa Raneteangin, Mulyani Perempuan Desa Ranteangin, Wana Perempuan Desa Loeha, Khalif, Petani Merica Desa Ranteangin, dan Galang, Petani Merica Desa Loeha.

Baca Juga:  
Koperasi PKK Mandiri Gelar RAT Tahun Buku 2023 dan RK Tahun Buku 2024
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Selamat datang di Indonesia yang mulia Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito. Kami para petani merica dan perempuan-perempuan di sekitar pegunungan Lumereo, Loeha-Mahalona, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, berharap Yang mulia senantiasa sehat dan berbahagia selama berada di Indonesia,” sambutnya dalam surat tersebut.

“Melalui surat terbuka ini, kami ribuan petani merica dan perempuan di Loeha Raya dan Mahalona Raya, yang hidup di sekitar Pegunungan Lumereo ingin meminta perhatian, bantuan dan pertolongan agar yang mulia Kaisar dapat melindungi hidup kami yang saat ini terancam oleh tambang nikel PT Vale Indonesia. Kami mengirim surat terbuka ini karena kami percaya bahwa Yang Mulia Kaisar Hironomiya Naruhito dapat menolong hidup kami dan keluarga-keluarga kami,” katanya di dalam surat tersebut.

Petani merica dan perempuan-perempuan di sekitar Pegunungan Lumereo merasa sedang terancam akibat perluasan tambang nikel PT Vale Indonesia, dimana 15 persen pemegang saham di perusahaan tersebut adalah perusahaan Jepang yakni Sumitomo Metal Mining (SMM).

Baca Juga:  
2 Anggota DPRD Sinjai Ditangkap Kasus Narkoba Tidak Berstatus Tersangka, Ditresnarkoba: Tidak Ada Barang Bukti Ditemukan

“Masa depan hidup kami sangat tergantung oleh keputusan dari perusahaan Jepang ini. Sehingga Kami perlu menyampaikan kepada Yang Mulia bahwa bila PT Vale Indonesia melanjutkan perluasan tambang di Blok Tanamalia atau Pegunungan Lumereo maka hidup kami akan menderita selamanya,” ungkapnya.

Petani merica di Pegunungan Lumereo selama ini merasa sudah hidup sejahtera dari kebun merica yang mereka tanam dan pelihara sejak 20 tahun lalu.

“Dari kebun merica ini, kami dapat membangun rumah, membeli kendaraan, menyekolahkan anak-anak kami hingga perguruan tinggi. Kami tentu tidak pernah berharap kehidupan kami kembali miskin akibat kebun-kebun kami dirusak karena perluasan tambang nikel PT Vale Indonesia yang salah satu pemegang sahamnya merupakan perusahaan Jepang,” jelasnya.

Perluasan tambang nikel PT Vale Indonesia ini juga akan membawa dampak kerusakan terhadap ekosistem hutan hujan yang merupakan habitat flora dan fauna endemic Sulawesi, serta penyangga utama kehidupan masyarakat dan ekosistem Danau Towuti.

Baca Juga:  
Silaturahmi dengan Awak Media, Kapolres Sinjai Akan Bentuk Forum Komunikasi Pers, Polri dan TNI

“Kami juga meyakini bahwa habitat fauna endemic Sulawesi akan terganggu dan hilang bila ekosistem hutan hujan tersebut rusak, dan berakibat pada kehidupan kami,” katanya.

Pegunungan Lumereo adalah sumber hidup mata pencaharian sebagian masyarakat Loeha Raya, sumber hidup flora dan fauna endemic Sulawesi. Pegunungan ini adalah ekosistem hutan hujan yang sangat esensial.

Melalui surat terbuka tersebut, perempuan Lumereo meminta tolong dengan penuh rendah hati kepada Yang Mulia Kaisar Jepang, Hironomiya Naruhito agar bijaksana dan meminta Sumitomo Metal Mining agar menghentikan perluasan tambang nikel PT Vale Indonesia.

“Kami akan selalu mengingat kebaikan yang mulia bila yang mulia bersedia menolong dan melindungi kami dan bentang alam hutan hujan kami,” tulisny di akhir surat.

Penulis: AndikaEditor: Andika
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar