SINJAI, Pos Liputan – Sejumlah mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sinjai kembali menggelar aksi unjuk rasa, Senin (16/1/23).
Mereka menyuarakan aspirasi terkait aliran air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sinjai yang sudah berbulan-bulan nyaris tak dinikmati masyarakat, khususnya di beberapa titik di Kecamatan Sinjai Timur dan Sinjai Utara.
Hal tersebut disampaikan Jenderal Lapangan (Jendlap) aksi, Fajrul Akbar, saat berorasi di halaman kantor Bupati Sinjai, siang (16/1) tadi.
“Akibat lemahnya pelayanan direktur PDAM sehingga membuat masyarakat Kabupaten Sinjai menderita. Maka tidak ada jalan lain selain mundur dari jabatan,” tegasnya.
Peserta aksi sempat bersitegang dengan aparat keamanan, hingga akhirnya kembali normal. Kemudian seiring mereka berorasi secara bergantian meminta Bupati keluar. Namun, tak kunjung ditemui.
Akhirnya mereka meninggalkan Kantor Bupati Sinjai dengan beberapa pernyataan sikap, salah satunya meminta direktur PDAM Sinjai agar dicopot dari jabatannya, dan menolak pemotongan 25 persen gaji pegawai PDAM.
Aksi kemudian berlangsung di depan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sinjai, Jl. Persatuan Raya, Kabupaten Sinjai.
Saat tiba di depan Rujab, mereka kembali membakar ban dan berorasi secara bergantian dengan isu yang sama, hingga bubar tanpa ketemu dengan Bupati.
Komentar