Basah Kuyup Diguyur Hujan, Semangat Peserta Upacara Hardiknas 2024 di Sinjai Tak Surut

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Setiap tanggal 2 Mei merupakan momentum yang sangat penting lantaran diperingati beberapa hari penting baik nasional maupun internasional.

Secara internasional, setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Kakak Adik, Hari Kata Sandi, dan Hari Ikan Tuna.

Di Indonesia sendiri, secara nasional setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional atau yang dikenal dengan Hardiknas.

Peringatan hari penting nasional ini memiliki sejarah, makna, dan tujuan tersendiri bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga:  
Pastikan Jaminan Kesehatan Bagi ASN, BPJS Kesehatan Sinjai Lakukan Pemutakhiran Data dan Sosialiasasi Program JKN

Bahkan, tidak sedikit warga negara beramai-ramai melakukan upacara sebagai bentuk peringatan terhadap semangat kebangkitan pendidikan di tanah air.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak terkecuali yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Sinjai (Pemda Sinjai) yang turut memperingati hardiknas dengan menggelar upacara.

Berlangsung di halaman kantor Bupati Sinjai, Lingkungan Tanassang, Kelurahan Alehanuae, Kecamatan Sinjai Utara, Kamis (2/5/2024) pagi. Suasana upacara terlihat begitu khidmat.

Kendati diguyur hujan dan basah-basahan, tidak menyurutkan semangat peserta upacara untuk mengikuti dan menyelesaikan seluruh rangkaian upacara.

Baca Juga:  
Menangkal Paham Radikalisme, Tim Mabes Polri FGD di Polres Maros

Terlihat para peserta upacara mengenakan baju adat. Kegiatan ini dipimpin langsung Penjabat (Pj) Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah sebagai pembina upacara.

Pj Bupati Sinjai membacakan sambutan seragam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Nadiem Makarim, menjelaskan perjalanan gerakan merdeka belajar yang saat ini tengah dibangun untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Apalagi saat dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan, yakni pandemi.

Komentar