Bupati Sinjai Apresiasi Inovasi “Kahali” Bawaslu

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Posliputan.com — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sinjai terus memperkuat pengawasan partisipatif melalui gerakan “Kahali”, singkatan dari Kawal Hak Pilih.

Melalui gerakan “Kahali”, diharapkan tumbuh kesadaran bersama bahwa hak pilih adalah kehormatan yang harus dijaga dengan semangat lempu’ (kejujuran), getteng (keteguhan), reso’ (kerja keras), dan siri’ (kehormatan).

Peluncuran program “Kahali” dilaksanakan di Situs Sejarah Topekkong, Lingkungan Taipa, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara. Sabtu, (8/11/2025).

Program ini mengusung semangat kearifan lokal Bugis sebagai fondasi moral dalam menjaga hak pilih masyarakat.

Baca Juga:  
Buran Daftar! Bawaslu Sinjai Buka Lowongan Kerja Pengawas TPS Pilkada 2024

Ketua Bawaslu Sinjai, Muhammad Arsal Arifin, menjelaskan bahwa “Kahali” bukan sekadar slogan, melainkan gerakan budaya dan moral untuk memastikan setiap warga terdaftar serta dapat menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Dalam tradisi Bugis, menjaga siri’ berarti menjaga martabat diri dan komunitas. Dalam konteks Pemilihan, menjaga hak pilih adalah menjaga kehormatan demokrasi. Itulah semangat yang kami tanamkan dalam gerakan Kahali,” ujar Arsal.

Pemilihan lokasi bersejarah itu bukan tanpa alasan. Nilai-nilai luhur perjanjian Topekkong seperti “Sisappareng deceng teng sisappareng ja’” (saling memberi kebaikan, bukan kejahatan) menjadi inspirasi untuk membangun pengawasan partisipatif yang kuat dan berkelanjutan.

Baca Juga:  
Namanya Dicatut, Bupati Sinjai Imbau Masyarakat Waspada Modus Penipuan

“Kahali mengajak masyarakat untuk tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga menjadi pengawal hak pilih. Ini bagian dari upaya bersama menjaga integritas Pemilihan di Bumi Panrita Kitta,” tambah Arsal.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Sinjai, Muhammad Naim, menekankan pentingnya sinergi dengan berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat, pemuda, perempuan, hingga organisasi masyarakat sipil.

“Filosofi Bugis memberi warna khas bagi gerakan ini. Lahir dari nilai-nilai lokal, namun tujuannya universal yakni melindungi hak warga negara,” jelas Naim.

Baca Juga:  
Bentuk Kepedulian, Bupati Sinjai Kunjungi Korban Kebakaran di Lappa

Bupati Sinjai yang diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Sinjai, Akbar Juhamran menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi Bawaslu dalam mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pengawasan Pemilu.

“Program Kawal Hak Pilih dalam budaya adalah terobosan cerdas dan relevan dengan kearifan lokal kita di Sinjai. Hak pilih adalah mahkota demokrasi, dan memastikan setiap warga yang memenuhi syarat dapat menggunakan haknya adalah tanggung jawab kolektif kita,” bebernya.

Peserta kegiatan ini terdiri dari kader pengawasan partisipatif, anggota Pramuka, serta jajaran Bawaslu Kabupaten Sinjai. (Adv)

Komentar