SINJAI, Pos Liputan – Nasib Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di Kabupaten Sinjai hingga kini masih sering mengalami ketimpangan. Terutama di wilyah Dinas Pendidikan.
Belum lagi belakangan ini ramai kegiatan dalam momentum hari guru nasional yang jatuh pada tanggal 25 November, diperingati setiap tahunnya.
Parahnya, di Kabupaten Sinjai momen tersebut diselenggarakan dalam beberapa event yang justru memberatkan sejumlah tenaga ASN dan P3K.
Kuat dugaan, Kepala Dinas Pendidikan Sinjai membuat kegiatan lewat instruksi yang membebankan pembayaran pada mereka.
Informasi yang dihimpun, tak jarang pegawai yang sudah menyetor sejumlah Rp. 20.000 (Dua pulu ribu rupiah) sebagai kontribusi untuk menyukseskan kegiatan yang dibuat Kepala Dinas.
Sehingga menimbulkan riak terutama pada mereka yang memiliki perhatian dalam dunia pendidikan.
Seperti Andi Darmawansyah, atau kerap disapa Anca Mayor. Baginya ini sungguh irasional.
“Berbanding terbalik. Seharusnya di hari guru ada surprise untuk kesejahteraan atau penghargaan terhadap guru, tetapi justru terbalik, mereka diminta menyumbang, dan lebih parahnya lagi, sampai hari ini tunjangan ASN Nonsen/P3K sudah 5 bulan tidak dibayarkan” jelas Anca Mayor, Selasa (28/11/23) malam.
Anca berharap Dinas Pendidikan peka, peduli terhadap ASN pun P3K, bukannya menyiksa mereka dengan cara seperti ini.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan media Pos Liputan masih terus berusaha menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai untuk dimintai tanggapannya terkait dugaan adanya setoran sejumlah uang Rp 20.000 terhadap ASN dan P3K.
Komentar