MAKASSAR, Pos Liputan – Menyoroti dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di proyek pengadaan bibit nangka madu dan sukun di Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng membuat Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) kembali menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (29/8/2024).
Ampera menilai bahwa, proyek yang bernilai Rp. 7 Miliar tersebut, awalnya diharapkan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga keberlanjutan ekosistem lokal.
Namun, proyek ini mereka indikasi kuat adanya penyaluran bibit tersebut tidak sesuai dengan rencana dan diduga diwarnai kolusi antara pihak pelaksana proyek dengan oknum pemerintahan setempat.
Karena itu, mereka mendesak Kejati Sulsel untuk turun tangan bertindak mengusut dugaan adanya KKN di proyek tersebut.
“Kami mendesak Kejati Sulsel segera bertindak tegas, dan agar membuka penanganan kasus ini secara transparan kepada publik. Ada indikasi kuat korupsi dalam pengadaan bibit di Kabupaten Bantaeng,” tegas Romi, salah satu peserta aksi.
Perusahaan pemenang tender, mereka duga tidak memiliki pengalaman mapan dalam pengadaan bibit dan diduga tidak memiliki lahan penangkaran sesuai syarat.
Kendati demikian, Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng tetap menetapkan CV. Fortuna sebagai pemenang tender, yang diduga kuat dipengaruhi oleh intervensi oknum tertentu.
“Ampera menegaskan bahwa akan terus mengawal kasus ini hingga akar permasalahan terungkap dan keadilan ditegakkan,” katanya.
Indikasi Kongkalikong seperti ini harus dihentikan, masyarakat tidak boleh menjadi korban ambisi segelintir oknum tertentu,” tambah Romi.
Terakhir Ia menyampaikan, bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk protes, tetapi merupakan upaya konkret untuk mengungkap dugaan praktik kotor yang melibatkan oknum aparat penegak hukum dan pejabat dinas.
“Ampera berkomitmen tidak akan berhenti hingga keadilan yang diinginkan masyarakat benar-benar terwujud,”pungkasnya.
Selang beberapa waktu usai bergantian lakukan orasi, pengunjuk rasa ditemui oleh Kepala bidang sosial budaya Kejati Sulsel Irwan. S di ruang aspirasi kajati sulsel.
“Dalam kurun waktu dekat ini Kejati Sulsel akan melakukan full data full bakit setelah disposisi pimpinan mengingat pimpinan baru berkantor hari ini, yang dimana seharusnya yang menerima teman-teman adalah kasipenkum berhubung kasi penkum lagi cuti maka sya yang menerima teman-teman,” tutur Irwan. S.
Diketahui, Aksi ini adalah aksi yang ke Empat (IV) kali mereka lakukan untuk menyoroti dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN dalam proyek pengadaan bibit nangka madu dan sukun di Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, yang dikerjakan oleh CV. Fortuna.
Komentar