JAKARTA, Pos Liputan – Ramai menjadi perbincangan pasca Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga pemilu 2024 akan diatur hanya dua calon Presiden dan Wakil Presiden saja.
SBY mengatakan telah mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil.
Sebab itu, SBY akan turun gunung menghadapi Pemilu 2024 karena mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut.
Menurutnya, pemilu adalah hak setiap rakyat. Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih.
Pernyataan SBY itu lantas menjadi pemantik sehingga ramai menjadi perbincangan.
Bahkan, baru baru ini Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora mentweet di akun twitter pribadi miliknya.
“Demokrasi itu: 1. Pencalonan Oleh RAKYAT. 2. Pemilihan Oleh Rakyat. Sementara yg terjadi di sini: 1. Pencalonan Oleh ELITE. 2. Pemilihan oleh RAKYAT,” cuitnya di akun @fahrihamzah, Kamis (22/9/2022).
Mantan Wakil Ketua DPR RI ini bahkan mengatakan dalam cuitannya itu bahwa inilah yang disebut dengan oligarki, bukan demokrasi.
“Ini yg disebut OLIGARKI. Bukan DEMOKRASI,” sambung Fahri Hamzah sebagaimana dikutip dalam cuitannya itu.
Dalam cuitannya itu, Fahri juga mengunggah sebuah foto quote seorang politisi yang juga merupakan mantan Anggota Kongres Amerika Serikat, William M. Tweed dengan menggunakan bahasa Inggris.
“I don’t care who does the electing, so long as i get to do the nominating,” bunyi quote dalam unggahan Fahri Hamzah.
Komentar