MAKASSAR, Pos Liputan – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi UIN Alauddin Makassar menggelar seminar HIPMI Talk yang mengusung tema optimalisasi strategi wirausaha dalam menghadapi resesi global.
Kegiatan ini berlangsung di aula Fakultas ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Alauddin Makassar, Rabu (14/12/2022).
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber yaitu, Miftha Farild, SE.MM (Dosen Manajemen UINAM), Ahmad Fajar Al Farooq (Sekretaris Umum Akumandiri Makassar), dan Arman Hasan (Ketua Umum BPC HIPMI Gowa)
Narasumber pertaman Miftha mengatakan, penyebab terjadinya resesi ekonomi adalah adanya dampak resesi ekonomi terhadap pemerintah, terhadap perusahaan dan tenaga kerja. Dan memiliki risiko tantangan resesi yaitu menghambat pertumbuhan ekonomi global serta kenaikan suku bunga yang agresif di negara maju.
Ia juga menyampaikan strategi untuk menghadapi gelombang resesi di tahun 2023 mendatang.
“Ada beberapa strategi untuk menghadapi Resesi di tahun 2023 nanti, yaitu dengan mempersiapkan dana pokok, investasi, memiliki dana darurat, membeli kebutuhan bukan keinginan, menambah dan meningkatkan keterampilan, mempersiapkan pekerjaan sampingan, dan yang paling penting memperluas koneksi,” ucapnya.
Ahmad Fajar yang mendapat giliran sebagai pemateri ke dua mengatakan, kita tidak perlu takut dengan resesi di tahun 2023 karena pasti banyak perusahaan yang multi dimensional yang memerlukan berbagai keahlian. Hal yang paling penting yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu harus mempunyai skill dan meningkatkannya.
“Ketika seorang yang mencari pekerjaan maka yang saya lihat sebagai pengusaha atau yang dilihat perusahaan itu adalah skill. Saya tidak melihat IPK akan tetapi saya sebagai pengusaha melihat skill apa yang dimiliki oleh sang pelamar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, IPK adalah nomor 2 yang paling penting adalah memiliki skill dalam sebuah bidang. Salah satu cara mendapatkan skill yang paling mudah adalah mendapatkannya dari YouTube, karena YouTube banyak menyediakan video pembelajaran tentang suatu skill yang kita minati.
“Sebelum memulai berwirausaha, kita harus mempunyai alasan yang kuat untuk memulai berwirausaha. Mengapa kita harus memiliki alasan untuk berwirausaha karena agar kita bisa semangat untuk menjalankan usaha yang dijalankan. Saya memiliki dua alasan dalam berwirausaha yang pertama saya ingin mengangkat derajat orang tua, alasan yang kedua yaitu nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan saya saja adalah seorang pengusaha, jadi saya mencontohnya untuk berwirausaha,” jelasnya.
“Dan setelah saya menikah alasan saya berwirausaha adalah ada keluarga yang saya nafkahi dan bahagiakan. Oleh karena itu kita harus mempunyai alasan untuk berwirausaha agar kita tidak mudah menyerah dalam berwirausaha,” sambungnya.
Sementara Arman Hasan yang mendapatkan giliran sebagai pemateri ke 3 mengatakan, dalam menghadapi resesi di tahun 2023 kita jangan panik, akan tetapi waspada boleh.
“Dapat kita melihat pada krisis ekonomi yang terjadi kemarin pada saat wabah covid 19, siapa yang bisa menduga ini? Nah, yang membuat Indonesia tetap bertahan adalah para pengusaha dan UMKM. Ini juga merupakan kunci dalam menghadapi krisis global nantinya,” tuturnya.
Komentar