KALTIM, Pos Liputan – Kalimantan Timur (Kaltim) kini berada di titik balik yang penting dalam sejarahnya. Dikenal sebagai bagian dari Pulau Borneo yang meliputi wilayah Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Kaltim memiliki kedudukan strategis yang semakin diperhitungkan.
Sebagai salah satu wilayah yang memiliki akar sejarah yang mendalam, Kaltim kini siap menghadapi perubahan besar, terutama dengan hadirnya proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara. Ini menjadi peluang besar bagi Kaltim, namun juga datang dengan berbagai tantangan.
Menurut H. Hasbar Mara, Analis Kebijakan Ahli Muda dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur, perkembangan Kaltim saat ini menunjukkan perubahan signifikan.
“Sekarang Kalimantan Timur bukan lagi menjadi Provinsi yang anak tiri, sekarang kita menjadi tujuan utama. Baik dalam wisata, pemerintahan, dan lain-lain,” ungkapnya dengan penuh keyakinan saat ditemui di Gedung Utama Kadrie Oening Tower.
Hasbar menekankan bahwa Kaltim kini semakin dilihat sebagai pusat berbagai sektor, termasuk wisata dan pemerintahan. Hal ini semakin diperkuat dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, yang secara langsung menarik perhatian dunia. Namun, ia juga mengingatkan masyarakat Kaltim untuk bersiap menghadapi tantangan besar dalam menghadapi gelombang perubahan ini.
Salah satu tantangan terbesar adalah fenomena naturalisasi yang sedang marak, tidak hanya dalam olahraga seperti sepakbola, tetapi juga dalam berbagai sektor pekerjaan.
“Sekarang sedang marak namanya naturalisasi, bukan hanya di sepakbola tapi nanti di seluruh lini pekerjaan itu akan ada naturalisasi. Kalau kita tidak mampu bersaing dengan pemuda-pemuda yang mempunyai skill dari luar negeri, maka kita akan menjadi penonton,” ujar Hasbar.
Proses naturalisasi ini dapat menjadi tantangan berat bagi pemuda lokal, karena mereka akan bersaing dengan individu-individu yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih luas dari luar negeri.
Oleh karena itu, Hasbar mengingatkan bahwa kemampuan bersaing menjadi sangat penting, baik dalam hal keterampilan, pendidikan, maupun kesiapan mental untuk menghadapi dunia yang lebih terbuka.
Namun, di balik tantangan tersebut, Hasbar melihat ada banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kaltim, terutama di era globalisasi yang semakin pesat ini.
“Jika kita mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik, maka Kaltim akan menjadi pusat pertumbuhan yang membawa kesejahteraan bagi semua,” tambahnya.
Dengan adanya IKN dan pembangunan infrastruktur lainnya, Kaltim berpotensi menjadi pusat ekonomi dan teknologi baru yang dapat menguntungkan masyarakat setempat. Untuk itu, Hasbar berharap pemuda-pemuda Kaltim dapat meningkatkan kualitas diri dan keterampilan agar mampu bersaing di kancah global.
“Kita harus mempersiapkan diri, terus berinovasi, dan memanfaatkan kesempatan yang ada untuk menjadi bagian dari perubahan besar ini. Dengan semangat yang tepat, kita akan mampu mengubah tantangan menjadi peluang yang membawa Kaltim ke masa depan yang lebih cerah,” pungkasnya.
Komentar