Kembangkan Literasi Bagi Pemula, Rumah Baca Nurul Jihad Sasar SD di Tombolopao

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

GOWA, Pos Liputan – Dalam rangka mendukung program Gerakan Literasi Sekolah yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Rumah Baca Nurul Jihad akan intens berkunjung ke beberapa Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (10/4/2023).

Seperti yang di ketahui bersama bahwa Gerakan Literasi Sekolah dikembangkan berdasarkan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Akbar G yang lebih akrab disapa Emil mengungkapkan, jika penguatan kompetensi literasi, terutama literasi dasar. Peserta didik diharapkan mampu memanfaatkan akses yang lebih luas untuk mendukung peningkatan pengetahuan.

Baca Juga:  
Andi Seto Asapa Buka Workshop Matematika Smart Indonesia yang Digelar Disdik Sinjai

“Literasi dasar seperti membaca, menulis, menyimak, berbicara, berhitung, mengamati, dan menggambar selayaknya ditanamkan sejak pendidikan dasar dan kemudian dilanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar peserta didik mampu meningkatkan pengetahuan dalam mengakses informasi yang ada,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya menemukan fakta mencengangkan di lapangan, yakni beberapa siswa atau siswi Sekolah Dasar kelas 3, 4, dan 5 yang pernah dikunjungi belum fasih membaca.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Perlu tindakan serius untuk mengatasi hal tersebut. Kami akan terus bekerjasama dengan pihak terkait. Bukankah Gerakan Literasi Sekolah ini bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekerti. Dalam jangka panjang, diharapkan dapat menghasilkan anak-anak yang memiliki kemampuan literasi tinggi,” katanya.

Baca Juga:  
Tingkatkan Kemampuan SDM, UIM Gelar Latihan Building Information Modelling

Terakhir, ia juga berharap melalui gerakan literasi bisa menumbuhkan budi pekerti pada setiap jiwa peserta didik.

“Kita hanya perlu memberikan ruang bagi tumbuhnya budi pekerti dari dalam diri si anak. Ingat, kita menumbuhkan bukan menanamkan. Menumbuhkan budi pekerti, berbeda maknanya dengan menanamkan budi pekerti. Kalau memanamkan berarti kita memasukkan dari luar diri si anak. Sementara pada dasarnya anak-anak itu sudah memiliki modal dasar budi pekerti,” kuncinya.

Komentar