Memasuki Tahun Politik, Gejolak di Partai Nasdem Menjadi Perbincangan, Ini Tanggapan Andi Jusman

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Memasuki tahapan Daftar Calon Sementara (DCS) pemilu 2024, beberapa Partai Politik (Parpol) sudah mendaftarkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai. Salah satunya Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang sudah mendaftar ke KPU Kabupaten Sinjai.

Namun dari tahapan tersebut, di internal Partai Nasdem ada gejolak yang terjadi, beberapa kader internal yang menduduki posisi penting tidak terakomodir di Bacaleg Partai Nasdem.

Adapun beberapa pengurus yang tidak terakomodir termasuk Ketua DPD Garda Sinjai Andry Putra Astaman dan Ketua DPC Garnita Tri.

Selain itu, Ketua DPC Bulupoddo Masriadi, Ketua DPC Sinjai Selatan Mansur, Ketua DPC Pulau Sembilan H. Ambo Sakka.

Mereka tidak diakomodir dalam Bacaleg Partai Nasdem, sehingga rasa kekecewaan ini juga berimbas dengan mundurnya beberapa Ketua DPC termasuk Ketua DPC Sinjai Timur Fatma, Ketua DPC Tellulimpoe Awaluddin, Ketua DPC Borong Khaeruh Nisa.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, total ada 6 ketua DPC, 1 ketua DPC Garnita dan 55 Ketua Dewan Pimpinan Ranting (DPRT) dan juga perangkat struktur yang mereka sudah bentuk mundur secara berjamaah.

Baca Juga:  
Lewat Partai PKB, Pemuda Asal Tellulimpoe Siap Bertarung di Dapil ll Sinjai

Lebih lanjut, mereka merasa kecewa karena perwakilan dari sayap Partai dan pengurus Kecamatannya tidak terakomodir sebagai Bacaleg.

Padahal mereka sudah bekerja keras membesarkan Partai Nasdem selama ini dan mempersiapkan perangkat sampai basis TPS untuk memenangkan Partai Nasdem di Kabupaten Sinjai.

“Kami bekerja di Nasdem tapi saatnya berjuang di Partai yang baru yang lebih nyaman dan insya allah kami akan buktikan kalo niat kami baik dan punya basis konstituen yang jelas,” kata Andry Putra Astaman.

Andry mengungkapkan sudah ada 3 ketua DPC sudah berlabuh di Partai lain.

“Pak masriadi dan Mansur pindah ke PKB, sementara H. Ambo Sakka pindah ke PKS. Secara otomatis mereka membawa gerbong dan konstituennya pindah ke Partai lain,” ujarnya.

Ia juga mengaku akan sampaikan kepada masyarakat bahwa mereka sudah tidak ada di Partai Nasdem.

“Kami akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami sudah tidak di Nasdem lagi dan sudah berlabuh di Partai yang punya zona nyaman dan saling menghargai sebagai manusia,” jelasnya.

Baca Juga:  
Luhut Sebut Orang Luar Jawa Mustahil Jadi Presiden, Fadli Zon Singgung Politik Identitas

Sementara itu, Eks Ketua Nasdem Bulupoddo, Masriadi menuturkan Partai Nasdem tidak mempertimbangkan jabatan di struktural Partai dan tidak melihat hasil kerjanya di Kecamatan Bulupoddo.

“Waktu saya mau di ajak masuk Nasdem kami dijanjikan bahwa jadi ketua DPC itu prioritas jadi Caleg pada saat Pemilu. Namun kenyataan yang terjadi saya dizolimi bersama teman ketua DPC yang lain semoga kejadian ini menjadi pembelajaran dan ada hikmahnya,” tuturnya.

Senada dengan itu, Eks Ketua DPC Pulau Sembilan, H. Ambo Sakka, juga mengaku dikhianati Partai Nasdem.

“Saya merasa dikhianati oleh Nasdem, perlu dipahami saya ini mantan Kades basis saya jelas malah di buang begitu saja. Saya akan sampaikan ke nelayan kami bahwa Partai lama itu hanya bicaranya saja bagus ujungnya munafik,” ungkapnya.

Sementara itu, Eks Ketua DPC Sinjai Selatan, Mansur juga mengatakan Nasdem Sinjai mengakomodir Caleg yang banyak dana politiknya, sehingga dirinya di singkirkan.

“Ini motivasi pribadi untuk lebih bekerja mendekati masyarakat dapil 3 yang jelasnya kami mundur berjamaah demi melanjutkan aspirasi masyarakat di Kecamatan kami,” katanya.

Baca Juga:  
Meski Pendatang Baru, Elektabilitas Bacaleg Muallim Tampa Meroket di Sinjai

Terpisah, Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Sinjai, Andi Jusman yang dikonfirmasi wartawan Pos Liputan membantah terkait hal tersebut.

Andi Jusman mengatakan, Mansur Panikkai mantan ketua DPC Sinjai Selatan itu sudah lama mundur karena mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Gareccing.

“Untuk Andry Putra Astaman bukan tidak diakomodir jadi Bacaleg tapi persoalan nomor urut dia (Andry Putra Astama) tidak mau kalau tidak sesuai dengan nomor urut yang dia inginkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Andi Jusman juga mengatakan untuk Ketua DPC Bulupoddo dan Pulau Sembilan dia mengundurkan diri karena dalam pleno penetapan Bacaleg tidak diakomodir makanya dia mengundurkan diri karena ingin mencalonkan diri di Partai lain.

“Kalau ketua DPC yang lain sampai hari ini tidak ada yang mengundurkan diri,” kuncinya.

Terakhir, Andi Jusman berharap semoga pendaftaran Bacaleg ini bisa berjalan dengan lancar dan kami berharap agar Partai Nasdem bisa menjadi Partai pemenang Pemilu pada Pileg 2024 nanti.

Komentar