SINJAI, Pos Liputan – Mencintai negaranya dan menjadi seorang polisi yang bermanfaat merupakan cita-cita sejak kecil Iptu Sahabuddin.
Ia merupakan sosok Perwira Polri yang banyak menginspirasi tidak hanya di tubuh kesatuannya sendiri tetapi juga dikalangan masyarakat.
Mantan personel Brimob Kelapa Dua ini kini bertugas di Polsek Pulau Sembilan, Polres Sinjai. Bahkan sosoknya kini dikenal sebagai polisi yang peduli terhadap anak-anak yang putus sekolah.
Kepada Media Pos Liputan, ia menceritakan jumlah anak yang tergolong usia wajib belajar yang kini sudah putus sekolah.
Iptu Sahabuddin merasa terpanggil melihat banyaknya anak-anak di wilayah hukum kerjanya yang seharusnya mengenyam pendidikan dibangku sekolah tetapi lebih memilih bekerja mencari nafkah.
“Ketika saya tanya si anaknya, dia mengaku lebih memilih cari uang dari pada sekolah, dan ternyata juga didukung oleh sebagian orang tua anak ini karena menurutnya ketika kelak anaknya tamat sekolah jadi nelayan juga,” ucapnya, Selasa (5/12/2023).
Lebih jauh, ia menjelaskan mengenai kendala yang dialami oleh anak-anak di Kecamatan Pulau Sembilan yang menyebabkan mereka putus sekolah.
“Kendalanya juga mengenai biaya transportasi bagi anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah ketingkat SMA,” ujarnya.
Iptu Sahabuddin menyebutkan bahwa untuk anak usia tingkat sekolah dasar (SD) jumlahnya 78 orang dan untuk anak usia tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 25 orang.
“Data ini adalah hasil kolaborasi dengan teman-teman kepala desa dan kepala sekolah yang memberikan data anak-anak yang putus sekolah tersebut,” ungkapnya.
Iptu Sahabuddin menambahkan, dari jumlah data tersebut sudah ada yang kembali bersekolah. Ditingkat sekolah dasar (SD) 1 orang sudah kembali masuk sekolah, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 orang yang sudah kembali masuk sekolah, dan yang sudah tamat SMP melanjutkan ketingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 orang.
Polisi berpangkat dua balok ini juga berharap kepada Dinas terkait, terutama kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai untuk melakukan langkah-langkah mencegah bertambahnya anak usia wajib belajar yang putus sekolah di Kecamatan Pulau Sembilan.
“Kami berharap untuk berkolaborasi dengan mari bergandengan tangan untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai amanat UUD 1945,” harapnya.
Komentar