JAKARTA, Pos Liputan – Isu mengenai aktivitas pertambangan kembali menjadi sorotan publik setelah munculnya sejumlah kontroversi yang menyoroti dampaknya terhadap lingkungan.
Polemik ini pun turut mengundang tanggapan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional dan mantan pejabat negara.
Salah satunya datang dari Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Lewat akun pribadinya di platform X, Susi menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kerusakan ekosistem yang ditimbulkan oleh eksploitasi tambang.
Dalam cuitannya pada Minggu (15/6/2025), Susi menuliskan sebuah pesan yang sarat makna dan doa.
“Saya selalu berdoa pada saat kita tidak bisa lagi menghentikan kejahatan perusakan lingkungan ekosistem dengan segala keindahan & manfaat keberlanjutannya,” tulisnya sebagaimana dikutip Media Pos Liputan.
Ia menambahkan peringatan moral yang ditujukan kepada para pelaku perusakan lingkungan.
“Alam akan menghancurkan mereka yg melakukan kejahatan dengan caranya. Amin YRA,” lanjutnya.
Unggahan tersebut langsung mendapatkan beragam respons dari warganet.
Banyak yang menyatakan dukungannya terhadap pernyataan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Sebagai tokoh yang dikenal konsisten memperjuangkan kelestarian laut dan ekosistem pesisir, Susi Pudjiastuti memang dikenal sering menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan keberlanjutan lingkungan.
Kini, meski tak lagi berada di dalam pemerintahan, suara Susi tetap dianggap berpengaruh.
Komentarnya dinilai sebagai bentuk alarm atas semakin besarnya ancaman terhadap kelestarian lingkungan hidup akibat kebijakan yang kurang berpihak pada alam.
Polemik tambang sendiri memang menjadi isu yang kompleks. Di satu sisi, sektor pertambangan dianggap mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
Namun di sisi lain, aktivitas ini juga kerap menimbulkan kerusakan permanen terhadap lingkungan jika tidak dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Komentar Susi Pudjiastuti menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak seharusnya mengorbankan masa depan lingkungan.
Komentar