Mantan Terorisme: Pancasila Solusi Ampuh Menangkal Paham Radikal dan Intoleransi

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

MEDAN, Pos Liputan– Para santri jadi sasaran empuk dalam menerima paham intoleransi dan radikalisme. Sebab, para santri yang umumnya masih berusia remaja menjelang dewasa adalah masa pencarian jati diri yang membutuhkan sosok yang mereka anggap pahlawan untuk diadopsi, mereka juga butuh pemahaman dan ideologi yang cocok.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Syamsuri Lubis usai menyampaikan paparannya tentang Mengimplementasikan Nilai-Nilai Pancasila Guna Mencegah Penyebaran Paham Radikal Dan Intoleransi ke para Santri Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan, Sabtu (5/7/2025).

Menurut Ustaz Rony Syamsuri Lubis yang juga mantan narapidana Terorisme/Napiter, bahwa para santri umumnya masih masi berusia remaja menjelang dewasa yang memasuki fase pencarian jadi diri menuju kedewasaan.

Baca Juga:  
Babinsa Desa Puncak Masuk Dapur, Ini Tujuannya

“Jadi mereka ini masih kosong, dan polos, sehingga mereka menjadi sasaran empuk bagi penyebar paham radikal dan terorisme,” katanya.

Hadir dalam kesempatan itu, mewakili Pimpnan Pondok Pesantren Raudlatul Hanasah Medan, Ustaz Rudiansyah.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Ustaz Rony memyampaikan bahwa ada beberapa variabel potensi yang bisa memecah belah bangsa Indonesia antara lain, ketimpangan sosial ekonomi, minimnya pendidikan kebangsaan, eksklusivisme beragama, kekecewaan terhadap pemerintah dan ketidakadilan.

“Narasi keadilan sering digunakan orang untuk berbuat anarkis. Ketidak adilan membuka peluang paham radikalisme,” ujarnya.

Baca Juga:  
Pengurus IKADA Cabang Sinjai-Bone Periode 2023-2027 Resmi Dilantik

Mantan teroris sekaligus ketua Ex Terorist Intern Alliance (X TERNAL) untuk wilayah Sumut ini menceritakan dirinya saat proses penangkapan dirinya oleh aparat kepolisian. Penangkapan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian terhadap dirinya ternyata membawa nilai positif.

“Penangkapan saya sebagai teroris membawa saya ke jalan kesadaran bahwa ada negara-negara lain dengan keserakahan ingin mengacaukan Indonesia. Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia menggoda banyak negara. Bagaimana caranya menguasai Indonesia tanpa harus menciptakan peperangan dengan cara proxy war supaya Indonesia tidak aman, salah satunya menanamkan idelogi terorisme, radikalisasi dan intoleransi,” jelasnya.

Baca Juga:  
Pergi Mencari Belut dan Tidak Pulang Selama 4 Hari, Laki-Laki Paruh Baya Ini Ditemukan Meninggal Dunia

Dikatakan, Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi solusi ampuh menghempang paham radikalisme dan terorisme. Karena nilai yang terkandung dalam Pancasila telah mencakup semuanya seperti misalnya, spiritualitas dan toleransi beragama dalam sila pertama, norma adab, kesantunan dan anti kekerasan yang terkandung di sila kedua.

Nasionalisme yang inklusif terkandung dalam sila ketiga, demokrasi dan musyawarah di sila ke empat serta, pemerataan kesejahteraan yang terkandung pada sila kelima.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Roni Syamsuri juga menyampaikan dukungan dari masyarakat Kota Medan khususnya generasi muda untuk berkontribusi dalam pencegahan paham Radikal dan Intoleransi.

Komentar