Dilanjutkan pemateri kedua, Fachrul, mengatakan bahwa pemilih muda yang memiliki tingkat populasi sekitar 50 persen-an harus sadar ikut dalam tiga sektor, yakni mengikuti organisasi penyelenggara pemilu (seperti KPPS, PPK, atau PPS), melakukan pengawasan secara personal atau mengikuti program bawaslu sebagai pengawas cyber, atau ikut terlibat dalam pencalonan diri menjadi calon anggota legislatif.
“Kecerdasan dan kejelian dalam memilih calon anggota legislatif atau calon presiden dan wakil presiden itu penting karena berpengaruh dalam langkah menuju Indonesia emas 2045 dimana itu adalah 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” lanjut founder LJK itu.
Sesi tanya jawab dimulai dari pengaruh politik dan Indonesia emas 2045, permasalahan tingkat pendidikan di Indonesia, indeks minat baca Indonesia, isu calon eksekutif sekarang, permasalahan negara maju dan berkembang, hingga isu fundamental calon legislatif dan eksekutif yang sesuai.
“Peta tahun 2024 bisa berubah di beberapa faktor. Bisa saja, lowongan pekerjaan semakin sedikit karena isu politik yang mengglobal. Saya harap, kita harus pintar dalam memilih dan memilah demi Indonesia yang lebih baik lagi,” tutup Fachrul yang disertai harapan.
Komentar