JAKARTA, Pos Liputan – Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menyebut Demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
Pernyataan itu ia sampaikan bertalian dengan rencana DPR untuk merevisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Revisi UU Pilkada ini ditengarai merupakan upaya pemerintah bersama DPR untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Anies mengatakan bahwa, proses demokrasi di Indonesia kembali berada di persimpangan jalan yang nasibnya ditentukan oleh para wakil rakyat di DPR.
“Demokrasi Indonesia kembali berada di persimpangan krusial. Nasibnya ditentukan hari-hari ini oleh Ibu/Bapak wakil rakyat di DPR yang masing-masing dari mereka memegang titipan suara ratusan ribu rakyat Indonesia,” tulis Anies Baswedan dalam media sosial X dengan akun @aniesbaswedan, dikutip Pos Liputan, Kamis (22/8/2024).
Selain kepada para wakil rakyat, Anies juga menitip pesan kepada para ketua partai politik bahwa mereka juga ikut menjulang tanggung jawab yang sama besar.
“Ibu/Bapak ketua partai memanggul kesempatan dan tanggung jawab yang sama pula saat ini,” katanya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada mereka baik kepada wakil rakyat maupun ketua partai politik agar mengembalikan demokrasi.
Anies juga meminta agar konstitusi yang ada di Indonesia kembali pada tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sebagaimana yang diinginkan reformasi.
“Kita sampaikan harapan kuat kepada mereka semua agar berpikiran jernih dan berketetapan hati mengembalikan konstitusi dan demokrasi Indonesia kepada relnya, sesuai cita-cita reformasi,” jelasnya.
Selain itu, bakal calon Gubernur Jakarta ini juga berharap agar para anggota DPR saat ini menjadi bagian yang dalam sejarah akan dicatat baik.
“Semoga setiap mereka menjadi bagian yang dicatat dengan baik dalam sejarah perjalanan bangsa,” ucapnya.
Komentar