Alasan Sederhana Anies Baswedan Membangun Rumah Tanpa Pagar

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

JAKARTA, Pos Liputan – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menceritakan alasannya membangun rumah tanpa pagar melalui akun pribadinya di platform X.

Dalam unggahannya yang dikutip Media Pos Liputan pada Rabu (12/2/2025), Anies mengisahkan keputusannya untuk tidak memasang pagar di rumahnya di Lebak Bulus.

“Dulu saat membangun rumah di Lebak Bulus, kami memutuskan untuk tidak memakai pagar,” tulisnya.

Bagi Anies, membangun rumah tanpa pagar merupakan prinsip hidup agar memungkinkan anak-anak dapat bermain bebas tanpa harus terhalang pagar.

Baca Juga:  
Pasangan AMIN Jalani Tes Kesehatan, Cak Imin: Biar Gak Tegang, Sambil Pasang Jurus, Jedag Jedug

“Bukan sekadar pilihan estetika, tapi ini adalah prinsip hidup kami. Ruang terbuka memungkinkan anak-anak bermain dengan bebas, tetangga saling menyapa, dan rasa kebersamaan tumbuh alami,” katanya.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan tersebut, menurut Anies, sempat memunculkan pertanyaan dari seorang teman yang mempertanyakan soal keamanan.

Ia pun menegaskan bahwa rasa aman bukan semata soal tembok tinggi atau pagar terkunci, melainkan tentang kepercayaan yang dibangun dalam komunitas.

“Aman nggak, sih?” tanya seorang teman. Jawabannya? Keamanan sejati bukan tentang tembok tinggi atau pagar terkunci, tapi tentang kepercayaan yang kita bangun bersama. 𝘖𝘶𝘳 𝘴𝘦𝘤𝘶𝘳𝘪𝘵𝘺 𝘪𝘴 𝘰𝘶𝘳 𝘤𝘰𝘮𝘮𝘶𝘯𝘪𝘵𝘺,” ucapnya.

Baca Juga:  
Lepas Rindu dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota, Anies Baswedan Disambut Bak Gubernur

Anies juga menyoroti bagaimana konsep pagar dalam berbagai aspek kehidupan sering kali menghambat kolaborasi.

“Seringkali kita terlalu fokus membangun “pagar”: aturan ketat, hierarki kaku, atau batasan yang justru menghambat kolaborasi. Padahal, kunci keberhasilan seringkali terletak pada keterbukaan dan kepercayaan,” jelasnya.

Menutup unggahannya, Anies mengajak masyarakat untuk merenungkan apakah mereka lebih sering membangun batas atau justru menciptakan ruang untuk tumbuh bersama.

“Bagaimana di lingkungan teman-teman, apakah lebih sering membangun pagar atau membuka ruang untuk tumbuh bersama?” tanyanya.

Baca Juga:  
Hensat Bikin Polling Pemilihan Gubernur Jakarta, Heru Budi Cuma Dapat 4,8 Persen Suara
Penulis: AAEditor: AA
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar