Ayo Dibantu! Balita di Kabupaten Sinjai Menderita Gizi Buruk Butuh Uluran Tangan Dermawan

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Maulidyah Azzahrah, balita yang menderita gizi buruk di Kabupaten Sinjai tengah membutuhkan uluran tangan.

Balita yang beralamat di Dusun Lappacilama, Desa Alenangka, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai ini merupakan anak dari pasangan Muh Sabil dan Leli Sarti.

Kedua orang tuanya tak mampu berbuat banyak di tengah memburuknya kesehatan anak ketiganya itu.

Muh Sabil menceritakan bahwa, Maulidyah dilahirkan dengan kondisi sehat dan saat memasuki usia tiga bulan di awal januari lalu, anaknya itu mengalami demam.

Baca Juga:  
Setiap Tahun Rusak, Warga Sangiasseri Patungan Perbaiki Irigasi Apareng I

Tak lama kemudian ia kejang-kejang. Hingga saat ini kondisi kesehatannya semakin memburuk.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak saat itu, Orang tua Maulidya terus berupaya melakukan pengobatan untuk anaknya di fasilitas kesehatan Puskesmas Samaenre.

Sabil dan Leli Sarti membawa anaknya ke puskesmas Samaenre dengan harapan agar anaknya itu bisa sembuh.

Namun, petugas kesehatan di Puskesmas Samaenre merujuk ke RSUD Sinjai. Selama 28 hari di RSUD Sinjai, Maulidyah dirujuk ke RS Wahidin Makassar karena penyakitnya semakin parah.

Tiga bulan lebih di RSU Wahidin Makassar, Maulidyah Azzahrah tak kunjung sembuh, Ibu Maulidyah mulai gelisah dan depresi. Psikologisnya mulai terganggu dan Ia juga mulai jatuh sakit.

Baca Juga:  
Pegawai Rutan Sinjai Wakafkan Al-Quran di Masjid Babuttaubah Rutan Sinjai

“Beban saya makin bertambah, jadi saya putuskan untuk keluar dari RS Wahidin meski anak saya belum sembuh,” ungkap Sabil, Selasa (6/12/2022).

Kedua orang tua Maulidyah memilih keluar dari rumah sakit sebagai pilihan terbaiknya, sebab uang untuk biaya hidup di Kota Makassar tidak cukup.

Tidak semua obat dibiayai dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS), ada obat yang harus ia dibeli di luar RS Wahidin Makassar termasuk biaya operasional di Makassar.

Sementara pekerjaan Sabil hanyalah buruh bangunan biasa yang tidak tetap, sedang istrinya Leli Sarti hanya ibu rumah tangga biasa.

Baca Juga:  
Kebutuhan Air Masih Jadi Masalah, Wakil Bupati Sinjai Desak BBWS Percepat Penanganan Air Baku Balantieng

Keterbatasan dana yang dimiliki kedua orang tua Maulidyah sehingga tidak menuntaskan pengobatan anaknya di RS Wahidin.

Kini Maulidyah Azzahrah kembali dibawa masuk ke RSUD Sinjai karena penyakitnya semakin parah.

“Kalau ada dermawan dan pemerintah pak bisa bantu kami demi kesembuhan anak saya,” kata Sabil dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di Jl Jenderal Sudirman Sinjai.

Sabil saat ini tak miliki harta yang cukup untuk biaya anaknya. Ia hidup dari mertuanya yang bernama Umar-Hafsah.

Komentar