SINJAI, Pos Liputan – Plafon di salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sinjai tiba-tiba runtuh.
Atas kejadian tersebut, beruntung tidak ada pasien yang tertimpa reruntuhan plafon. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi Sabtu (16/12/2023) malam.
Runtuhnya plafon RSUD ini menimbulkan kekhawatiran publik yang menganggap RSUD Sinjai tidak memiliki fasilitas memadai dan membahayakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, aktivis Sinjai, Anca Mayor turut angkat bicara. Menurutnya, RSUD semestinya memiliki fasilitas yang cukup memuaskan.
“Baru dua tahun lalu dibangun 3 gedung RSUD tersebut dengan anggaran 38 miliar. Kok setiap tahunnya ada yang rusak, plafonnya jadi retak-retak dan berjatuhan. Ini kan membahayakan” jelas Anca Mayor, Minggu (17/12/23).
Anca Mayor menilai pemerintah telah teledor menyediakan fasilitas kesehatan yang aman dan nyaman bagi masyarakat Kabupaten Sinjai.
Selain fasilitas kesehatan yang tidak memadai, Anca menganggap kasus stunting di Kabupaten Sinjai juga masih cukup tinggi yakni 29,1 persen.
“Kalau saya lihat, memang pemerintah tidak punya keseriusan dalam meningkatkan kesehatan secara universal. Jadi wajar bila bangunan dengan anggaran megah itu reyot, dan ini membahayakan, serta sangat fatal,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan yang dikonfirmasi atas kejadian tersebut belum memberikan keterangan hingga berita ini diturunkan.
Komentar