Didampingi 2 Orang Akademisi, Tokoh Agama Asal Barru Nyatakan Sikap Siap Bertarung di Pilkades

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

BARRU, Pos Liputan – Pegiat Sosial dan juga tokoh agama asal Desa Pujananting, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) bertekat maju sebagai Bakal Calon (Balon) Kepala Desa (Kades) Pujananting, Senin (1/8/2022).

Diketahui, seorang tokoh agama yang bernama Walling ini mulai melakukan konsultasi kepada rekanan seperjuangan masa di Kampus menepu pendidikan, saat ini masih terbangun hubungan emosional yang baik.

Ia melakukan kunjungan silaturahmi dengan kalangan akademisi, Minggu 31 Juli 2022, di Red Corner Kafe Makassar.

Akademisi yang hadir di antaranya; Dosen Politeknik Bosowa Mukhlisin; dan Dosen Universitas Patria Artha Syamsurmarlin Taha.

Baca Juga:  
Resmi Jadi Ketua DPD Partai Golkar, Andi Kartini Tekad Kembalikan Kejayaan Partai Golkar di Sinjai

Walling datang meminta arahan terkait aspirasi masyarakat Desa Pujananting kepada dua pengajar tersebut.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka teman diskusi terkait seluk-beluk pemberdayaan dan upaya dalam peningkatan masyarakat Desa Pujananting.

“Sebagai putra daerah dari Desa Pujananting, saya berangkat dari keinginan untuk memajukan desa dari segi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu pendekatan yang dapat ditempuh dengan menghadirkan berbagai kalangan untuk berkolaborasi membangun desa, salah satunya adalah kalangan akademisi,” ujarnya.

Ia berharap, dengan keterlibatan kaum intelektual atau akademisi, berbagai program peningkatan SDM mampu dilahirkan berdasarkan hasil analisis situasi objektif dan melahirkan solusi yang konkret.

Ditanggapi oleh Mukhlisin bahwa selain indeks pembangunan daerah, pembangunan SDM juga sangat penting.

Baca Juga:  
Ketua Umum PAN Bilang Parpol Butuh Kaesang Kalau Mau Menang Pilgub Jakarta, Sudirman Said: Aneh

“Perlu terobosan-terobosan baru yang bersifat kekinian tapi tidak meninggalkan karakteristik masyarakat dan kearifan lokal,” ujarnya.

Mukhlisin dengan Walling adalah sosok kawan yang sudah sangat lama saling kenal. Kedekatannya dimulai sejak masih sama-sama menuntut ilmu di Fakultas Teknik UNM, 2010 silam.

Sementara itu, Syamsumarlin Taha mengungkapkan bahwa Walling merupakan sosok yang visioner, sederhana, merakyat, dan berjiwa pemimpin serta memegang teguh terhadap adat istiadat Suku Bugis.

“Hal ini terlihat semenjak mahasiswa, berpengaruh di FT UNM, dan pernah memimpin lembaga dakwah dan tercermin ketika berada di tengah-tengah masyarakat,” bebernya pria yang akrab disapa Marlin itu.

Baca Juga:  
Sri Rahayu Natrida Yakin Bakal "Kuningkan" Gowa Pada Pemilu 2024

Ia berharap Walling dapat menjadi sosok pembaharu di Desa Pujananting di era disrupsi dalam menyongsong digitalisasi.

Diketahui, Walling adalah alumni di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNM yang mengabdi pada UPT SMKN 5 Kabupaten Barru sebagai salah satu tenaga pengajar.

Selain itu, ia juga aktif dalam bidang jasa kelistrikan dan berbagai kelompok masyarakat seperti kelompok sosial, kelompok tani, dan kelompok wisata.

Walling juga memegang falsafah hidup “Taroi telleng lino tellaing pesonaku ri masagalae na saba de’na labu essoe ri tengngana bitara” — yang berarti biarkan dunia tenggelam, tidak akan goyah keyakinanku dan tak akan tenggelam matahari ditengah langit.

Penulis: Jumardi
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar