KALTIM, Pos Liputan – Membangun wirausahawan muda di Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu prioritas bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim.
Dengan berbagai program yang telah dicanangkan, Dispora berupaya untuk membekali pemuda dengan keterampilan kewirausahaan yang dapat mereka terapkan dalam dunia bisnis. Namun, perjalanan ini tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapi.
H. Hasbar Mara, Kepala Seksi Peningkatan Kreativitas Pemuda, Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa selain faktor ekonomi yang menjadi tantangan utama, kesulitan terbesar terletak pada pembentukan mental dan pola pikir kewirausahaan di kalangan pemuda.
“Setiap program memiliki tantangan tersendiri. Tidak mudah membangun kesadaran pada pemuda yang telah kami latih untuk dapat berpikir dan bertindak seperti seorang wirausahawan,” jelas Hasbar saat ditemui di Gedung Utama Kandrie Oening Tower.
Salah satu kendala utama dalam pengembangan kewirausahaan adalah kurangnya pemahaman dasar mengenai prinsip-prinsip bisnis yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha secara mandiri.
Program pelatihan yang telah dilaksanakan oleh Dispora, seperti pelatihan soft skills dan manajerial, memang memberikan pengetahuan yang penting, namun penerapan di lapangan tidak selalu sesuai harapan.
“Tujuan dari pelatihan soft skills ini adalah agar peserta mampu mengembangkan diri secara mandiri dan beradaptasi dengan berbagai situasi yang ada di dunia bisnis,” tambah Hasbar.
Meski demikian, ia mencatat bahwa sejumlah peserta masih kesulitan dalam mengimplementasikan keterampilan yang mereka pelajari, terutama dalam hal pengelolaan usaha dan pemasaran produk.
Selain itu, akses terhadap modal juga menjadi masalah besar bagi para wirausahawan muda di Kaltim. Meskipun pelatihan kewirausahaan telah memberikan pengetahuan, namun untuk dapat menjalankan bisnis dengan efektif, pemuda membutuhkan dukungan dana yang memadai.
“Kami berusaha memfasilitasi mereka dengan berbagai cara, termasuk menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan, namun permasalahan modal tetap menjadi hambatan yang tidak mudah diatasi,” ujar Hasbar.
Namun, Dispora tetap optimis bahwa dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang berkesinambungan, pemuda Kaltim akan mampu mengatasi tantangan ini dan menjadi wirausahawan yang sukses.
“Kami berharap bahwa dengan pengetahuan yang diberikan, para pemuda dapat membangun jiwa kewirausahaan yang kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ke depannya, Dispora Kaltim berencana untuk mengembangkan lebih banyak program yang bersifat aplikatif, seperti workshop langsung dengan pengusaha
berpengalaman dan kolaborasi dengan sektor swasta untuk memberikan lebih banyak kesempatan kepada pemuda.
Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan dunia usaha, diharapkan Kaltim dapat menghasilkan lebih banyak wirausahawan muda yang siap bersaing di pasar global.
Komentar