Dosen Undipa Makassar Dorong Akademisi Lakukan Riset untuk Atasi Masalah di Sinjai

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

MAKASSAR, Pos Liputan – Herenal mendorong para akademisi untuk melakukan riset multi disiplin untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada di masyarakat, khususnya di kabupaten Sinjai.

“Kami terus mendorong kolaborasi antara para akademisi dari berbagai disiplin ilmu untuk memecahkan permasalahan yang ada,” ujar Herenal.

Dosen Universitas DIPA Makassar itu menjelaskan, langkah awal dalam riset multi disiplin tersebut adalah melakukan investigasi mengenai permasalahan yang ada dan menyatakannya secara jelas dalam satu hipotesis, dengan pendekatan akademik yang berbeda.

“Itu sebabnya metode penelitian kolaborasi sangat dibutuhkan, karena menggabungkan berbagai pendekatan akademik dari berbagai disiplin ilmu serta metode yang juga spesifik dalam mengatasi permasalahan yang ada,” terang dia.

Dalam keterangannya, ia mendorong agar para akademisi ikut terlibat dan berpikir kritis untuk turut berkolaborasi dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu Ketahanan Sosial dan Budaya
Di tengah arus modernisasi, tantangan dalam menjaga ketahanan sosial budaya di Kabupaten Sinjai menjadi isu yang relevan dengan visi “Sinjai Maju, Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan.”

Baca Juga:  
Wakil Bupati Tak Dilibatkan dalam Pengambilan Sumpah Ratusan Pejabat di Sinjai

Nilai-nilai religius dan kearifan lokal, seperti semangat gotong royong (Sama-Samaki), menghadapi ancaman terkikisnya identitas budaya akibat pengaruh globalisasi.

Meningkatnya konflik sosial dan melemahnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian tradisi lokal membutuhkan perhatian serius.

Untuk menjawab tantangan ini, penguatan program berbasis komunitas yang menanamkan nilai budaya lokal serta kerja sama dengan lembaga keagamaan dapat menjadi solusi strategis guna memperkokoh identitas masyarakat Sinjai.

Isu Pendidikan, Kesehatan, dan Pengembangan SDM
Kualitas sumber daya manusia di Sinjai masih perlu ditingkatkan melalui akses pendidikan dan kesehatan yang merata.

Ketimpangan akses di wilayah pedesaan menghambat upaya peningkatan literasi dan kesehatan masyarakat. Sebagai kabupaten berbasis agraris, pendidikan vokasional berbasis agrobisnis dapat menjadi solusi dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi pasar kerja.

Di sisi lain, akses layanan kesehatan berkualitas perlu diperkuat dengan memperbanyak fasilitas kesehatan yang terjangkau serta mendukung program pencegahan stunting dan penyakit menular. Hal ini sesuai dengan misi pemerintah untuk menciptakan SDM unggul dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga:  
Buka Daurah Ramadhan Muslimah, Ini Harapan Wakil Bupati Sinjai

Isu Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Sinjai memiliki potensi besar dalam sektor agrobisnis, agroindustri, dan pariwisata.

Namun, pengelolaan yang belum maksimal sering kali menghambat pertumbuhan ekonomi daerah. Dukungan terhadap pemberdayaan UMKM dan pengembangan investasi ramah lingkungan perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi.

Pengelolaan pariwisata berbasis alam dan budaya, seperti pengembangan destinasi ekowisata, juga menjadi peluang besar untuk meningkatkan pendapatan daerah sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan tata kelola yang profesional dan dukungan teknologi informasi, Sinjai dapat menjadi daerah yang tidak hanya mandiri secara ekonomi tetapi juga berkeadilan bagi seluruh warganya.

1. Ketimpangan Akses Pendidikan dan Kesehatan Di Kabupaten Sinjai, ketimpangan akses pendidikan dan layanan kesehatan di wilayah pedesaan menjadi isu mendesak.

Banyak masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai, sehingga angka putus sekolah masih tinggi, terutama pada tingkat sekolah menengah.

Di sisi kesehatan, keterbatasan tenaga medis dan infrastruktur seperti puskesmas di wilayah pelosok menghambat layanan kesehatan dasar, termasuk penanganan stunting yang masih menjadi masalah signifikan.

Baca Juga:  
Gegara Menolak Diajak Ketemuan, Pria di Sinjai Sebar Video Porno Mantan Pacarnya

2. Pengangguran dan Minimnya Diversifikasi Ekonomi. Pengangguran menjadi tantangan serius di Sinjai akibat kurangnya diversifikasi ekonomi dan lapangan kerja yang didominasi oleh sektor pertanian tradisional.

Meski memiliki potensi besar di sektor agrobisnis, agroindustri, dan pariwisata, belum ada pengelolaan yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan potensi ini.

Pemberdayaan UMKM dan dukungan terhadap inovasi lokal sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

3. Degradasi Lingkungan dan Alih Fungsi Lahan Alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman dan perkebunan komersial telah memicu degradasi lingkungan di Sinjai.

Hilangnya kawasan hijau berdampak pada penurunan kualitas air, banjir, dan erosi, yang mengancam keberlanjutan lingkungan hidup. Pemerintah perlu memperketat regulasi tata ruang dan mendorong program pelestarian lingkungan berbasis masyarakat untuk mengatasi masalah ini.

Ketiga issue ini mendesak untuk ditangani guna mendukung pencapaian visi Sinjai yang “Maju, Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan,” dengan fokus pada pemerataan akses, pembangunan ekonomi, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

Komentar