Konflik di Internal PAN Sinjai Masih Berlanjut, Giliran 5 Ketua DPC yang Mundur

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Gejolak di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sinjai semakin memanas. Setelah sebelumnya 11 orang kadernya yang tercatat sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) memilih mundur. Kali ini, 5 dari 9 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) juga memilih mundur.

Hal tersebut ditengarai akibat dari salah seorang kader PAN yang pernah tersandung kasus narkoba namun tetap diakomodir sebagai bakal calon DPRD Kabupaten Sinjai untuk pemilu 2024 mendatang.

Kelima Ketua DPC PAN tersebut kecewa dengan keputusan partainya dan memilih mundur. Mereka diantaranya Aryanti Mahrik (Sinjai Utara), Andi Aracman Arasy (Sinjai Timur), Andi Nasrullah (Sinjai tengah), Akbar (Sinjai Selatan), dan Muhlis Hajar Adiputra (Sinjai Barat).

Baca Juga:  
Pencegahan Anti Korupsi DKI Jakarta Raih Skor 90 dari KPK, Musni Umar: Ini Warisan Mas Anies

Aryani Malik, Mantan Ketua DPC PAN Sinjai Utara itu menegaskan bahwa dirinya memilih mundur dari PAN lantaran salah satu bacaleg di Kabupaten Sinjai yang pernah tersandung kasus penggunaan narkoba tetap terakomodir sebagai bacaleg.

Selain itu, ia menilai kebijakan di internal PAN yang dilakukan oleh Ketua DPD kerapkali membuat keputusan yang sepihak.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Termasuk, program kerja dilakukan DPD PAN Sinjai banyak yang tidak terealisasi sehingga ini menjadi puncak kekesalan dan kekecewaan kami sebagai mantan pengurus,” ujarnya, Selasa (10/10/2023).

Sekretaris DPD PAN Sinjai, Ramli yang dikonfirmasi melalui telepon memilih untuk tidak banyak bicara dan memilih untuk tidak ikut berkomentar terhadap gejolak yang terjadi di tubuh partainya.

Baca Juga:  
Lewat Partai PKB, Pemuda Asal Tellulimpoe Siap Bertarung di Dapil ll Sinjai

“No comment (tidak ada komentar),” singkatnya saat dikonfirmasi.

Pengunduran diri 5 Ketua DPC Sinjai ini semakin memperkeruh konflik di tubuh PAN Sinjai. Bahkan sebelumnya 11 Bacaleg dari empat daerah pemilihan (Dapil) di Kabupaten Sinjai juga telah membuat surat pengunduran diri.

Bahkan, mantan Sekretaris PAN Sinjai, Andi Mursila Mattalitti menganggap DPD hingga pimpinan pusat PAN tidak memiliki komitmen untuk menyaring kader PAN untuk dijadikan sebagai Bacaleg di pemilu 2024.

“Pimpinan di tingkatan partai mulai dari kabupaten, provinsi hingga pusat lebih memilih kader yang tersandung kasus narkoba yakni Kamrianto ketimbang memilih yang mempunyai komitmen untuk membesarkan partai di daerah,” ujar Mantan Sekretaris PAN Sinjai.

Baca Juga:  
Pengurus Golkar Sinjai Mengundurkan Diri Sebelum Pendaftaran Bacaleg di KPU

Ia menilai para petinggi Partai PAN khususnya Ketua DPW PAN Sulsel hanya mementingkan satu orang yang pernah tersandung kasus Narkoba daripada konsisten dalam menjalankan tugas kepartaian dalam hal membesarkan partai di daerah.

“Kami menduga ketua DPW Sulsel masuk angin dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Apalagi citra seorang Kamrianto sudah tidak bagus dimata masyarakat karena kasus narkoba beberapa lalu,” Pungkasnya.

Komentar