Miris! di Balik Anggaran Porprov Sulsel yang Fantastis, Masih Ada Warga Sinjai Bertahan Hidup dari Barang Bekas

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Meski diwarnai beberapa insiden yang terjadi, pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) ke-XVII tahun 2022 di Kabupaten Sinjai tetap berlangsung meriah.

21 kabupaten dan 3 kotamadya di Provinsi Sulawesi Selatan, turut berpartisipasi dalam perhelatan olahraga Akbar yang dilaksanakan di Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bulukumba.

Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan event olahraga ini, pemerintah bahkan rela mengeluarkan anggaran yang cukup fantastis. Diketahui, pemerintah daerah Kabupaten Sinjai mengeluarkan anggaran Rp3 Milyar sementara Pemprov Sulsel, sebanyak Rp15 Milyar.

Baca Juga:  
Dinas Koperasi Bulungan Gelar Pelatihan Modern

Namun, dibalik kemeriahan pelaksanaan Porprov ini, ada sejumlah warga yang terus berjuang bertahan hidup dengan kondisi yang memprihatinkan. Salah satunya, warga Kecamatan Sinjai Utara, Alusu (50).

Berbekal becak, Alusu setiap hari menyusuri jalan-jalan di Kecamatan Sinjai Utara untuk mencari barang-barang bekas yang bisa ia tukar menjadi rupiah.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup dan keluarganya. Selain ia harus berkawan dengan panas terik matahari, Alusu juga harus mengeluarkan tenaga ekstra lantaran becak yang digunakannya tidak memiliki pedal untuk dikayuh.

Baca Juga:  
Polri Awasi 17 Ribu Pasar Pastikan Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng Terjaga

Akibatnya, Alusu harus mendorong becak miliknya sepanjang jalan meski dipenuhi dengan barang-barang bekas yang ia dapatkan.

Meski begitu, ia tetap merasa bersyukur dan tidak pernah mengeluh walaupun harus mendorong becak yang dipenuhi dengan barang-barang bekas.

“Ini sudah biasa, yang penting ada saya bawa pulang kardus untuk dijual supaya ada biaya untuk makan,” katanya, Jumat (28/10/2022).

Pekerjaan ini, sudah menjadi rutinitas sehari-hari bagi Alusu. Bahkan menurutnya, untuk mengumpulkan uang sebesar 30 ribu, ia harus rela mencari barang bekas sepanjang hari.

Baca Juga:  
Menekan Peredaran Rokok Ilegal, Bea Cukai Gandeng APH Laksanakan Operasi Pasar

“Mulai pagi sampai malam, itupun saya dapat paling tinggi 30 ribu setiap hari, karena harga Kardus Rp. 1.000/Kg,” katanya.

Penulis: Andika
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar