Sensus Ekonomi 2026, Katalisator Pertumbuhan dan Kesejahteraan Berkelanjutan Sulsel

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

Pos Liputan, OPINI- Rencana Sensus Ekonomi tahun 2026 (SE26) di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan seluruh Indonesia adalah kabar yang perlu disambut baik. Mengingat peran vital data dalam setiap sendi pembangunan, sensus ini bukan sekadar rutinitas statistik, melainkan sebuah instrumen strategis yang akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulsel.

Data yang akurat dan komprehensif, seperti yang akan dihasilkan oleh SE26, adalah tulang punggung bagi pengambilan keputusan yang cerdas. Bagi dunia usaha, data ini adalah kompas yang menuntun arah investasi dan strategi pasar.

Sementara bagi Pemerintah Provinsi, data ini adalah peta jalan untuk merumuskan kebijakan yang tepat sasaran dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

Manfaat Multiguna bagi Dunia Usaha: Membidik Peluang, Merancang Strategi

SE26 akan menyajikan gambaran utuh dan terkini mengenai struktur ekonomi Sulsel, meliputi data krusial tentang jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja, hingga nilai tambah yang dihasilkan. Dengan informasi ini, pelaku usaha akan memiliki landasan kuat untuk:

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

-Menentukan Pangsa Pasar yang Presisi: Bayangkan sebuah perusahaan yang ingin meluncurkan produk baru. Dengan data sensus, mereka dapat menganalisis sektor-sektor mana yang sedang tumbuh pesat, dimana konsentrasi konsumen dengan daya beli tertentu berada, atau segmen mana yang belum tergarap optimal. Misalnya, pada Sensus Ekonomi 2016, jumlah usaha di Sulsel tercatat mencapai 679 ribu unit usaha, yang didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi.

Jika SE26 menunjukkan adanya pergeseran atau pertumbuhan signifikan pada sektor pariwisata yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan (misalnya, sebelum pandemi, jumlah wisatawan mancanegara ke Sulsel mencapai sekitar 150 ribu orang pada 2019), maka ini adalah sinyal bagi pelaku usaha untuk lebih fokus mengembangkan layanan atau produk pendukung sektor tersebut, seperti akomodasi ramah lingkungan, tur kapal, atau kerajinan tangan khas daerah tujuan wisata. Ini adalah langkah dari spekulasi menuju penetapan pangsa pasar yang berbasis data.

Baca Juga:  
Diamankan Polisi, 2 Pelaku Penyalahguna Sabu Mengaku Beli di Sidrap

-Mengembangkan Strategi Pemasaran yang Tepat Sasaran: Era pemasaran massal telah usai. Konsumen modern menuntut pendekatan yang lebih personal dan relevan. Sensus Ekonomi akan mengungkap karakteristik dan preferensi konsumen di berbagai wilayah Sulsel. Misalnya, jika data mengindikasikan bahwa konsumen di pedesaan lebih memilih produk lokal berkualitas dengan harga terjangkau, sementara di perkotaan mencari inovasi dan kenyamanan, pelaku usaha dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Data demografi yang disajikan Sensus, seperti distribusi penduduk dan tingkat pendapatan di berbagai kabupaten/kota, akan menjadi panduan berharga. Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Sulsel yang cenderung meningkat, capai Rp69,7 juta atas dasar harga berlaku tahun 2024, pelaku usaha dapat mengukur potensi daya beli dan menyesuaikan penawaran mereka. Dari pemilihan kanal distribusi hingga pesan iklan, semuanya dapat dioptimalkan untuk mencapai efektivitas penjualan yang maksimal.

-Mengidentifikasi Peluang Bisnis Baru dan Inovatif: Sensus adalah pemetaan harta karun bagi para inovator dan pengusaha visioner. Dengan memahami potensi pasar dan celah-celah dalam struktur ekonomi lokal, dunia usaha dapat menemukan ceruk-ceruk bisnis yang menjanjikan. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa sektor UMKM di sektor pengolahan pangan atau ekonomi kreatif memiliki potensi pertumbuhan yang belum maksimal karena kurangnya akses teknologi atau pendanaan, maka ini adalah sinyal bagi investor atau usaha rintisan untuk mengembangkan platform e-commerce khusus UMKM, atau menyediakan layanan konsultasi bisnis dan keuangan yang terjangkau.
Mengingat kontribusi UMKM terhadap PDRB Sulsel yang signifikan (diestimasi melebihi 50%), data terperinci dari SE26 akan sangat membantu dalam mengidentifikasi gap dan peluang untuk mendorong sektor ini lebih maju. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih dinamis dan inklusif.

Baca Juga:  
Mantan Wapres RI dan Pangdam Hasanuddin Bangun Keakraban

Manfaat Krusial bagi Pemerintah Provinsi: Merumuskan Kebijakan, Mengoptimalkan Pembangunan

Bagi Pemerintah Provinsi Sulsel, SE26 adalah fondasi untuk penyusunan kebijakan yang cerdas dan perencanaan pembangunan daerah yang strategis. Data akurat dan terkini akan memberdayakan pemerintah untuk:

-Mengembangkan Kebijakan Ekonomi yang Berdaya Ungkit: Kebijakan ekonomi yang efektif harus didasarkan pada kondisi riil di lapangan. Dengan data sensus, pemerintah dapat mengidentifikasi sektor-sektor prioritas yang memiliki potensi efek pengganda terbesar. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa sektor pertanian Sulsel, yang menyumbang sekitar 19-20 persen dari PDRB provinsi (BPS, 2023), khususnya komoditas unggulan seperti kakao, kopi, atau padi, memiliki daya saing tinggi namun terkendala infrastruktur atau akses pasar, pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang mendukung hilirisasi produk pertanian, pengembangan klaster industri pengolahan, atau pembangunan irigasi modern. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan.

-Mengalokasikan Sumber Daya secara Efisien dan Prioritas: Anggaran daerah terbatas, sehingga alokasi sumber daya haruslah tepat sasaran. Sensus Ekonomi akan memberikan data tentang kebutuhan dan prioritas pembangunan di setiap wilayah. Jika data menunjukkan bahwa kesenjangan infrastruktur jalan masih menjadi kendala utama di daerah-daerah terpencil, terutama untuk mendukung distribusi logistik dari sentra produksi, pemerintah dapat memprioritaskan pembangunan dan perbaikan jalan di lokasi tersebut. Demikian pula, jika ditemukan kekurangan fasilitas pendidikan atau kesehatan di suatu area, alokasi anggaran dapat diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, memastikan pembangunan yang adil dan merata.

Baca Juga:  
Sok Jagoan Adang Pengendara Motor, Dua Warga Sinjai Timur Diamankan Polisi

-Mengukur Keberhasilan Pembangunan dan Melakukan Evaluasi Berbasis Data: Tanpa data, pengukuran keberhasilan pembangunan hanyalah asumsi. Sensus Ekonomi akan menjadi baseline dan titik referensi untuk mengukur dampak kebijakan dan program pembangunan yang telah dijalankan. Misalnya, jika setelah beberapa tahun pertumbuhan ekonomi Sulsel yang konsisten di atas rata-rata nasional (mencapai 5,03% pada tahun 2023, lebih tinggi dari nasional 5,05% — meski sempat sedikit di bawah nasional, angka ini menunjukkan resiliensi), data sensus dapat membantu menganalisis faktor-faktor pendorongnya, sehingga kebijakan yang sukses dapat direplikasi atau diperkuat. Sebaliknya, jika ada program yang kurang efektif, evaluasi berbasis data memungkinkan pemerintah untuk melakukan penyesuaian atau mencari pendekatan lain yang lebih baik.

Kolaborasi Untuk Masa Depan Sulsel

SE26 di Sulsel bukan sekadar angka-angka, melainkan cerminan denyut nadi perekonomian provinsi ini. Manfaatnya yang banyak aspek bagi dunia usaha dan Pemerintah Provinsi dalam perencanaan, penentuan pangsa pasar dan pemetaan potensi tak dapat disangkal. Dengan data yang akurat dan terkini, kedua pilar ini dapat berkolaborasi untuk membuat keputusan yang tepat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pada akhirnya, mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Oleh karena itu, adalah kewajiban kita bersama, mulai dari pelaku usaha, akademisi, masyarakat, hingga seluruh jajaran pemerintahan, untuk memastikan bahwa SE26 berjalan dengan efektif, efisien dan mencapai cakupan yang maksimal. Mari kita dukung penuh upaya ini, karena suksesnya SE26 adalah langkah fundamental menuju Sulsel yang lebih maju, sejahtera dan berdaya saing di masa depan.

Penulis: Amrullah Andi Faisal (Ketua Tim Garda SE26 Sinjai)

Penulis: Amrullah Andi FaisalEditor: Redaksi
Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar