SINJAI, Pos Liputan – Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk menangani stunting.
Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr Emmy Kartahara Malik bahwa, pihaknya terus berupaya menekan angka stunting dengan melakukan pemberian makanan tambahan kepada Ibu hamil, dan pemberian makanan tambahan kepada balita.
Selain itu, upaya penyuluhan atau edukasi kepada para orang tua, terutama pola asuh anak dan pemberian makanan bagi anak (PMBA).
Kendati demikian, percepatan penanganan stunting ini perlu adanya kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.
“Perlu saya tekankan, penanganan stunting harus ditanggulangi bersama-sama, baik pemerintah dan masyarakat. Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Sinjai memiliki kewajiban dalam menanggulangi bersama,” ucap dr. Emmy.
Lebih jauh dijelaskan bahwa kasus stunting harus diselesaikan dari hulu hingga ke hilir. Artinya, kasus stunting ini tidak bisa diselesaikan oleh dinas kesehatan saja.
Penanganan masalah stunting sebaiknya dimulai dari lingkungan, sebagai upaya mitigasi pencegahan stunting serta tumbuh kembang anak secara baik.
“70 persennya berasal dari non kesehatan, seperti lingkungan, sumber air, pola asuh orang tua, sanitasi, termasuk pendapatan juga harus diperbaiki, dengan pendapatan yang cukup, maka gizi sang anak juga akan tercukupi,” ujarnya.
Sebelumnya, mencuat informasi dugaan pembiaran stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sinjai.
Bahkan dinilai, Dinkes Sinjai tidak serius dalam pengelolaan anggaran Dana Insentif Fiskal (DIF).
Hal ini dipicu adanya pemberitaan tentang tiga balita di Kecamatan Sinjai Barat yang alami stunting.
Menanggapi informasi tersebut, Kadinkes Sinjai menampik adanya dugaan ketidak seriusan dalam menangani masalah stunting.
Bahkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di Kabupaten Sinjai.
“Yang bersangkutan pernah mendapat PMT (Pemberian Makanan Tambahan) Lokal akhir 2023. Pernah mendapatkan bantuan susu Chill Go dan Vitaplex dari Pkm mengalami kenaikan BB dan TB,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, setiap bulan dikunjungi rumahnya oleh petugas gizi dan Pj dusun, di berikan penyuluhan dan PMT.
Komentar