Jalan Tanah dan Berlumpur, Masih Ada Warga di Sinjai yang Belum Merasakan Jalan Aspal

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

SINJAI, Pos Liputan – Menjelang lima tahun Bupati Andi Seto Asapa bersama Wakil Bupati Andi Kartini Ottong memimpin Kabupaten Sinjai. Banyak program yang dibuat, sebagian sudah dijalankan.

Meski demikian, duet kepemimpinan Bupati Sinjai bersama wakilnya belum mampu menghasilkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Sinjai. Terutama pada pembagunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi yang adil.

Seperti halnya yang dirasakan warga yang tinggal di pelosok Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai belum mampu merasakan pembangunan jalan di daerahnya.

Warga Desa Terasa hingga kini masih menikmati jalan yang berlapis tanah sepanjang puluhan kilometer. Ruas jalan yang masih kondisi tanah itu diperparah saat musim penghujan. Pasalnya, kondisi jalan menjadi licin dan berlumpur sehingga sulit dilalui kendaraan.

“Ada tiga titik jalan masih tanah yakni ruas jalan di dusun cenre, laha-laha dan tonrong. Ruas jalan itu sepanjang 20 kilometer yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten sinjai belum tersentuh aspal sama sekali dan ketika musim hujan tiba sangat sulit dilalui motor dan roda empat,” ujar Syamsul, warga Desa Terasa, Kecamatan Sinjai Barat, Senin (14/8/2023).

Baca Juga:  
Mahasiswa Demo di Kejati, Desak BPK Periksa Bupati Sinjai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi jalan yang belum pernah tersentuh aspal ini menambah penderitaan warga yang hendak mengakses fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas lantaran kondisi jalan yang licin sehingga sulit dilalui kendaraan.

“Pengalaman pak, jika ada pasien yang ingin melahirkan terpaksa harus ditandu bersama warga sampai ke tempat yang bisa diakses mobil ambulance untuk mendapatkan penanganan ke puskesmas,” ucapnya.

Tidak hanya itu, jalan tersebut menjadi akses warga yang ingin menjual hasil pertanian dan perkebunan seperti gula aren, kakao, cengkeh, serta padi atau gabah.

Baca Juga:  
Wujudkan Sinergitas, Rutan Sinjai Terima Kunjungan Bupati Sinjai

Padahal, saat kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) beberapa tahun lalu lanjut Syamsul, Bupati Sinjai pernah berjanji kepada masyarakat untuk memperbaiki jalan dan membangun jembatan di desa kami, namun faktanya jauh panggang dari api.

“Sudah puluhan tahun dibangun, jalan kami belum pernah tersentuh aspal padahal pernah dijanji tetapi sampai di penghujung jabatannya janji itu tak kunjung ditepati,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Desa Terasa, Sinjai Barat, Nasse mengakui sejumlah ruas jalan yang menjadi wewenang pemerintah kabupaten di desanya masih tanah. Meski demikian, ia hanya pasrah dengan keadaan meski sering berulang disampaikan pada kegiatan musrenbang kecamatan.

“Mau diapa pak, karena belum ada katanya anggaran,” pasrahnya.

Hal yang sama juga dirasakan warga pelosok Desa Turungan Baji, Kecamatan Sinjai Barat, akses jalan penghubung antar kecamatan tepatnya di Dusun Soppeng rusak parah. Sekitar 1,8 kilometer seperti sungai dan kubangan kerbau.

Baca Juga:  
Pj Gubernur Kaltim Pimpin Upacara HUT ke 22 Kabupaten Penajam Paser Utara

“Jalan ini semestinya sudah mulus karena sejak 2016 silam Dinas PUPR Sinjai sudah menjanjikan untuk diperbaiki tapi buktinya hanya omong kosong,” ungkap Burhan, warga Desa Turungan Baji.

Lebih lanjut, Burhan mengenang janji Pemerintah Kabupaten Sinjai Andi Seto Asapa-Andi Kartini Ottong terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2019 lalu dengan memasukkan program 100 hari kerja. Tetapi ternyata, hanya sekitar 3 kilometer terealisasi selebihnya tidak pernah tersentuh perbaikan.

“Padahal yang paling utama diperbaiki seharusnya jalan di Sappiareng, Dusun Soppeng, karena jalan tersebut berbatasan langsung dengan Kecamatan Bulupoddo dan Sinjai Barat yang menjadi akses utama masyarakat untuk ke Kota Kabupaten,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Sinjai, Haris Ahmad yang dikonfirmasi awak media terkait kondisi jalan tersebut memilih Bungkam.

Komentar