Evaluasi TC Desentralisasi, Dispora Kaltim Rencanakan Perubahan untuk PON 2028

Publisher:
Eksklusif, Berita Terkini di WhatsApp Posliputan.com

KALTIM, Pos Liputan – Menjelang ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XXII di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2028, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mempersiapkan atlet-atlet terbaiknya untuk meraih prestasi gemilang.

Salah satu langkah persiapan yang tengah dipertimbangkan adalah sistem Training Center (TC) Desentralisasi untuk para atlet berprestasi yang berhasil meraih medali pada PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menjelaskan bahwa TC Desentralisasi akan dilakukan untuk atlet-atlet yang sudah menunjukkan prestasi terbaik pada PON sebelumnya.

Baca Juga:  
Atlet Kaltim Jadi Bidikan Pelatnas

“Nanti kita lakukan TC Desentralisasi bagi atlet yang meraih medali pada ajang PON XXI Aceh-Sumut,” ungkap Rasman.

Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka lebih matang menjelang PON 2028. Namun, meski diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal, Rasman menilai bahwa sistem TC Desentralisasi saat ini belum sepenuhnya efektif.

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan beberapa catatan terkait sistem ini, yang dirasa kurang memberikan dampak signifikan bagi para atlet yang menjalani pelatihan di daerah-daerah.

“Ada beberapa catatan sesungguhnya, tapi akan kami dibicarakan dengan pihak KONI,” jelas Rasman, mengungkapkan bahwa evaluasi sistem ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelatihan.

Selain itu, Rasman juga menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dengan KONI Kaltim untuk mencari solusi terbaik dalam memaksimalkan program pelatihan atlet.

Baca Juga:  
Dispora Kaltim Siapkan Pemimpin Masa Depan Berkualitas di Era IKN

“Apakah ini kita langsung desentralisasikan atau bagaimana, kami akan diskusikan lebih lanjut,” lanjutnya.

Pihaknya berharap bisa menemukan sistem pelatihan yang lebih efisien dan memberikan hasil yang lebih optimal. Pembinaan atlet, menurut Rasman, bukan hanya soal peningkatan fisik, tetapi juga mental.

Untuk itu, ia menambahkan bahwa TC Desentralisasi membutuhkan perbaikan agar dapat lebih terfokus dan terkoordinasi dengan baik, guna mencetak atlet yang siap bersaing di PON dan ajang internasional lainnya.

“Sistem yang lebih baik akan memastikan atlet lebih siap secara mental dan fisik untuk menghadapi kompetisi besar,” ujarnya.

Baca Juga:  
Langkah Dispora Kaltim Kelola Stadion Kandrie Oening

Sementara itu, Dispora Kaltim juga akan fokus pada persiapan jangka panjang dengan memperbanyak bibit-bibit atlet muda melalui berbagai program pelatihan lainnya, seperti pembinaan usia dini dan pengembangan cabang olahraga unggulan.

Rasman berharap bahwa sistem pelatihan yang lebih terorganisir dapat mendukung atlet Kaltim meraih prestasi terbaik di PON 2028. Dengan upaya tersebut, Rasman optimis bahwa Kaltim akan mampu meningkatkan performa di PON 2028 dan ajang internasional lainnya.

“Tujuan kami adalah agar Kaltim tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di level internasional,” pungkas Rasman.

Baca berita Pos Liputan di:
|

Komentar