“Saya begini, orang selalu menyatakan kenapa sih Said Didu nggak mau masuk partai politik. Selama partai politik seperti sekarang saya tidak bisa menjadi anggota partai politik,” ucap Said Didu.
“Kenapa, karena saya tidak bisa kalau tidak sesuai hati nurani saya pasti saya lawan. Nah, sementara parpol kan harus tunduk kepada ketua umum apapun kata ketua umum,” jelasnya.
Menurutnya, ketua umum saat ini dengan sistem politik yang ada membuat seseorang mudah untuk menjual sesuatu demi kepentingan.
Karena itu, ia tetap menginginkan untuk berada di luar sebab masih banyak yang melakukan perubahan dari luar.
“Nah, ketua umum sekarang, mohon maaf aja sistem politik kita, kita gak tau jualan kemana. Siapa tau Said Didu yang udah dijual saya gak tau bahwa sudah dijual gitu kan. Yang kedua bahwa memang menurut saya banyak orang melakukan perbaikan dari luar kok,” tegasnya.
“Nah saya kasi contoh lah. Kalau saya partai politik maka saya gak bisa lagi mengeritik Pantai Indah Kapuk karena saya gak tau siapa tau ketua saya udah ketemu pemiliknya, kan. Tukar tambah sama siapa, kan. Jadi ya udahlah izinkan saya tetap manusia merdeka saja,” lanjutnya.
“Politik saya adalah politik kenegaraan, politik kerakyatan, politik kebangsaan itu saja. Sampai saya berpikir sekarang, titik yang puncak pemikiran saya apakah para tokoh, para jenderal, para pimpinan parpol, itu masih punya patriotisme, masih punya nasionalisme, masih punya integritas, masih punya etika dan moral mengelola negara ini. Itu yang ada di pikiran saya,” sambungnya.
Komentar