JAKARTA, Pos Liputan— Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) kini resmi memulai era baru dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian dengan menerapkan teknologi robot di berbagai lini operasional. Inovasi ini menjadi bagian dari transformasi kelembagaan Polri menuju institusi yang modern, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Langkah progresif ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan pakar teknologi. Salah satu di antaranya adalah Anwar Abu Gaza, pakar teknologi informasi yang menilai bahwa langkah Polri ini tidak hanya tepat, tetapi juga sangat relevan dengan tuntutan era digital.
“Ya, sangat cocok. Penggunaan alat berbasis teknologi dalam konteks saat ini bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Teknologi harus hadir untuk mendukung efektivitas dan keselamatan tugas-tugas kepolisian,” ujar Anwar, Selasa (22/7/2025).
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum., menjelaskan, teknologi robot yang digunakan Polri dikembangkan dengan berbagai fungsi dan spesifikasi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja, efisiensi operasional, serta keselamatan personel di lapangan. Beberapa penerapan utama teknologi robot tersebut meliputi:
Tidak Terima Dipecat, Ferdy Sambo Gugat Presiden Jokowi dan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Operasi di Area Berisiko Tinggi
Polri menggunakan robot untuk menggantikan kehadiran fisik personel di lokasi-lokasi berbahaya seperti evakuasi korban bencana, penjinakan bahan peledak (bom), dan penyergapan di area yang sulit dijangkau. Dengan demikian, risiko terhadap keselamatan anggota dapat diminimalisasi secara signifikan.
Pemantauan dan Pengawasan Wilayah Rawan
Robot berkemampuan pengawasan digunakan di area-area sensitif seperti gedung terbengkalai, lokasi kejadian perkara, hingga wilayah perbatasan. Robot ini mampu menjelajahi area tersebut secara otonom dan memberikan data visual serta suara secara real time ke pusat komando.
Pencarian dan Penyelamatan Korban Bencana
Robot dengan bentuk menyerupai anjing (robodog) digunakan dalam situasi bencana alam, kebakaran besar, atau reruntuhan bangunan untuk mencari korban yang sulit ditemukan oleh manusia. Perangkat ini dilengkapi sensor suhu, kamera malam, dan alat pendeteksi suara korban.
Forensik Digital dan Pengumpulan Bukti
Polri juga mengembangkan robot yang dapat membantu dalam pengumpulan barang bukti, seperti sidik jari dan sampel DNA, di tempat kejadian perkara. Teknologi ini mempercepat proses investigasi serta menjaga keutuhan dan keabsahan barang bukti.
Pengawasan dan Penegakan Hukum Lalu Lintas
Robot juga akan dimanfaatkan untuk mendukung pengawasan lalu lintas, termasuk merekam pelanggaran, mengidentifikasi kendaraan secara otomatis melalui sistem kamera, serta memberikan peringatan atau teguran kepada pelanggar.
Transformasi Menuju Smart Policing
Pemanfaatan teknologi robot ini merupakan bagian dari rencana strategis besar Polri dalam membangun sistem “Smart Policing”, di mana seluruh aspek pelayanan, pengawasan, dan penegakan hukum ditopang oleh pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI).
Dengan mengintegrasikan teknologi robotik ke dalam struktur operasional, Polri ingin menciptakan layanan publik yang lebih cepat, akurat, dan aman.
Kepala Divisi Humas Polri menyampaikan bahwa inisiatif ini akan terus dikembangkan seiring evaluasi dan kebutuhan lapangan.
“Kami terus berinovasi dalam menghadirkan pelayanan kepolisian yang modern, berbasis teknologi, dan tetap humanis. Teknologi tidak menggantikan manusia, tetapi membantu meningkatkan kapasitas dan keselamatan personel dalam bertugas,” ujar perwakilan Humas Polri.
Komitmen Menuju Kepolisian Masa Depan
Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Polri dalam membangun institusi yang terbuka terhadap kemajuan zaman, serta berorientasi pada pelayanan publik yang cerdas, cepat, dan akuntabel. Di tengah dinamika dan kompleksitas tantangan keamanan nasional, pemanfaatan teknologi mutakhir menjadi solusi strategis yang tak terhindarkan.
Dengan penerapan teknologi robot, Polri berharap dapat meningkatkan profesionalisme institusi, menjawab ekspektasi masyarakat, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum.
Komentar