JAKARTA, Pos Liputan – Nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menjadi sorotan dunia internasional.
Ia tercatat sebagai salah satu finalis dalam daftar Person of the Year 2024 kategori kejahatan organisasi dan korupsi yang dirilis oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Informasi ini menuai berbagai respons, termasuk dari pengamat media sosial Jhon Sitorus, yang melalui cuitannya di platform X mengkritik keras Jokowi dan dampaknya terhadap reputasi Indonesia.
“Indonesia kembali TERCORENG di dunia Internasional karena Jokowi masuk daftar tokoh TERKORUP 2024,” tulis Jhon dikutip Pos Liputan, Rabu (1/1/2025).
Menurutnya, wajah lugu yang selama ini ditampilkan tidak selaras dengan apa yang menjadi harapan rakyat.
“Wajah lugu ternyata hanya bisa membohongi rakyatnya sendiri, tapi tidak untuk lembaga OCCRP dan negara asing,” katanya.
Mantan Presiden Jokowi selama menjabat, ia kerap kali membagikan bansos secara langsung kepada masyarakat disetiap kunjungan ke berbagai daerah.
Bahkan tidak jarang, Jokowi juga membagikan baju kaos hingga sepeda kepada masyarakat.
“Baik bukan berarti benar. Sering bagi-bagi bansos, bukan berarti benar,” ucap Jhon Sitorus.
Daftar yang dirilis OCCRP ini memberikan sorotan tajam terhadap para pemimpin dunia yang dianggap terlibat atau gagal mencegah kejahatan terorganisir dan korupsi di negaranya masing-masing.
Penilaian ini didasarkan pada laporan investigasi yang mendalam dari berbagai sumber global.
Meski demikian, tidak sedikit yang mempertanyakan validitas dan motivasi OCCRP dalam mencantumkan nama Jokowi.
Pendukung Jokowi menyebut tuduhan ini sebagai langkah politisasi dan propaganda untuk menjatuhkan reputasi mantan Presiden Jokowi.
Masuknya nama Jokowi dalam daftar ini menjadi pukulan telak bagi citra Indonesia di kancah internasional.
Isu ini menambah kontroversi terhadap warisan kepemimpinan Jokowi yang telah berakhir pada 2024 lalu.
Kini, publik menanti langkah lebih lanjut, dari lembaga terkait untuk merespons tuduhan tersebut.
Komentar